Media sosial besar lain seperti Facebook dan Twitter juga tak luput dari tekanan oleh publik.
Keluhan itu dijawab oleh Kepala Instagram Adam Mosseri yang mengatakan langkah tersebut masih dalam tahap rancangan.
Pihaknya berencana mengurangi penyebaran konten rasis, seksis, dan homofobik.
Menurut Adam Mosseri, hasil penelitian timnya menemukan banyak hal negatif terhadap tokoh masyarakat yang bukan sebagai followers-nya.
"Kami melihat ini setelah final Euro 2020 yang menghasilkan lonjakan secara signifikan, hal itu tak dapat diterima seperti komentar rasis terhadap pemain," tambahnya.
Baca Juga: Ada Hadiah Gratis! Kode Redeem Free Fire 'FF' Hari Ini 12 Agustus 2021
Mosseri menyebut bahwa peringatan saat ini mampu mengurangi frekuensi komentar kebencian sebanyak 50 persen.
"Kami telah menunjukkan peringatan saat orang berkomentar kasar dan berpotensi menyinggung orang lain," pungkasnya.***