Tertarik Kerja Sama dengan Tiongkok Soal Teknologi 5G, Rusia: Tak Mau Ikuti Contoh Amerika Serikat

26 Agustus 2020, 08:02 WIB
TEKNOLOGI Huawei 5G Tiongkok.*/GSMARENA /

PR TASIKMALAYA - Tak seperti Amerika Serikat (AS) yang menolak teknologi 5G Huawei, Rusia justru sebaliknya.

Rusia tertarik bekerja sama dengan Tiongkok terkait teknologi 5G.

Laporan itu dikutip dari Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov pada hari Minggu, 23 Agustus 2020 di Forum Pendidikan Pemuda Seluruh Rusia.

Baca Juga: Di Tengah Santernya Kabar Koma Pemimpin Korut, Publik Dibuat Bertanya Soal Foto Sehat Kim Jong Un

"Kami pasti tidak akan mengikuti contoh orang Amerika, yang hanya menuntut agar semua orang tidak bekerja sama dalam 5G dengan Tiongkok, khususnya dengan Huawei," kata Lavrov, dikutip oleh PikiranRakyatTasikmalaya.com dari situs Business Standard.

Ia mengatakan bahwa negara tersebut dangat tertarik untuk bekerja sama menciptakan teknologi yang modern.

“Sebaliknya, kami tertarik untuk berinteraksi dengan negara agar bisa bersama-sama menciptakan teknologi modern dan menerapkannya ke dalam kehidupan praktis,” tambahnya.

Baca Juga: Anggaran Pemulihan Ekonomi Masih Rendah, Sri Mulyani Punya Strategi dan Fokus Khusus Perbaikinya

Menurut Lavrov, kementerian dan departemen terkait secara aktif terlibat dalam pendistribusian teknologi ini di Rusia.

Untuk Rusia, serta untuk seluruh dunia, 5G adalah topik yang sangat penting.

Sementara itu, AS justru lebih memilih untuk menolak bekerja sama dalam bidang ini.

Terlebih hubungan AS dan Tiongkok yang kian hari kian memburuk, karena dipicu pandemi virus corona yang muncul pada akhir tahun kemarin.

Baca Juga: Menteri Terawan Pernah Berselisih hingga Dipecat oleh IDI, Mereka Kini Terlibat Perseteruan Lagi

Selain itu, persoalan wilayah sengketa Laut Cina Selatan yang membuat kedua negara memuncak ketegangannya.

Bahkan AS akhir-akhir ini juga sudah memutuskan salah satu aplikasi Tiongkok, TikTok untuk dilarang di AS.

Presdien AS, Donald Trump pun bahkan sudah secara terang-terangan akan menghentikan kerja sama dengan Tiongkok, jika negara itu tak bisa memperlakukan AS dengan baik.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Business Insider

Tags

Terkini

Terpopuler