Buntut Tanggapan Boikot oleh Pemerintah India, TikTok Putuskan 'Menjauh' dari Beijing

4 Juli 2020, 11:29 WIB
Berikut ini adalah tutorial cara mendownload video TikTok tanpa watermark. /AFP/Lionel Bonaventure/

PR TASIKMALAYA - Pemerintah India resmi melarang penggunaan TikTok dan 59 aplikasi lain asal Tiongkok.

India menyebut, TikTok dan sederet aplikasi lainnya itu bisa menyalahgunakan data pengguna hingga merendahkan integritas negara.

Baca Juga: Khawatir Terpapar Virus Corona, Suku Yanomami Kecam Kunjungan Militer dan Wartawan

Dalam sebuah pernyataan, Kepala Eksekutif TikTok Kevin Mayer mengatakan bahwa Pemerintah Tiongkok tidak pernah meminta data pengguna.

"Saya dapat mengkonfirmasi bahwa Pemerintah Tionkok tidak pernah meminta kepada kami untuk data TikTok dari pengguna India.

Baca Juga: Diduga Adu Mulut dengan Pacar, Maudy Ayunda Bertengkar Sambil Live di Instagram

"Jika kami pernah menerima permintaan seperti itu di masa depan, kami tidak akan mematuhinya," tulis Mayer, menambahkan bahwa data untuk pengguna India disimpan di server di Singapura.

Oleh sebab itu, TikTok yang dimiliki oleh ByteDance Tiongkok itu kini telah menarik diri untuk 'menjauh' dari Beijing.

Baca Juga: Putus dengan Sang Kekasih, Cita Citata akui Masih Saling Sayang

Hal itu dilakukan pula oleh 59 aplikasi Cina lainnya, termasuk WeChat dari Tencent Holdings Ltd dan UC Browser Alibaba Group Holding Ltd.

Dikutip dari Reuters, salah satu sumber Pemerintah Inida menyebut larangan itu tidak mungkin akan dicabur segera.

Baca Juga: Hari Ini, Suhu 3 Pulau di Indonesia akan Lebih Dingin akibat Bumi Sentuh Titik Aphelion

Pihaknya khawatir soal kemanan nasional, terlebih pengguna TikTok India terus bertambah, mengkerdilkan pesaingnya, Roposo.

Namun, saat TikTok yang resmi dilarang, pengguna Roposo naik menjadi 22 juta dalam waktu 48 jam.

Baca Juga: Disebut jadi Sumber Masalah, Faisal Basri Kencang Tunjuk Menkes Terawan Agus Putranto Layak Diganti

Diluncurkan pada 2017 silam, pengguna TikTok di India dilaporkan menjadi yang terbesar, diikuti oleh Amerika Serikat dan membuat aplikasi tersebut semakin berkembang pesat.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler