Sri Mulyani Siap Gelontorkan Rp 17 Triliun per Tahun Demi Lancarnya Internet di Pelosok Desa

5 April 2021, 13:56 WIB
Demi lancarnya internet di perdesaan khususnya daerah 3T, Menteri Keuangan Sri Mulyani gelontorkan dana dari APBN sebesar Rp17 triliun/tahun.* /Instagram.com/@smindrawati

PR TASIKMALAYA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati siap menggelontorkan dana dari APBN sebesar Rp17 triliun per tahun, untuk lancarnya internet di perdesaan khususnya daerah Tertinggal, Terluar, dan Terdepan (3T).

Seperti yang dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari ANTARA, alokasi dana yang digelontorkan Menteri Keuangan Sri Mulyani tersebut diperuntukan untuk menyediakan base transceiver station (BTS) di 5.503 lokasi desa 3T.

Usai Menteri Keuangan Sri Mulyani mengalokasikan dana tersebut, selanjutnya akses internet di 12.077 poin, palapa ring level agreement dan utilisasi baik di bagian barat dan timur di atas 30 sampai 40 persen, dan literasi digital untuk 295.000 orang.

Baca Juga: Kalahkan Sederet Aktor Tampan, Presiden Rusia Vladimir Putin Dinobatkan sebagai Pria Terseksi

APBN 2021 untuk belanja K/L sebesar Rp17 triliun dan TKDD Rp9 triliun. Ini merupakan suatu bagian dari rencana lima tahun dalam rangka menjangkau seluruh daerah di Indonesia supaya bisa terkoneksi internet,” ujar Sri Mulyani.

Sri Mulyani menambahkan, anggaran belanja setiap tahunnya dapat mencapai Rp16 hingga Rp17 triliun hingga 2024.

Hal ini guna sebanyak 9.113 desa yang berada di 3T memiliki koneksi internet yang baik.

Baca Juga: Sebut Akan Terjadi 'Bedol Desa' di Kubu Moeldoko usai KLB Ditolak, Pengamat: Pilihannya Antara Dua

Rencananya, koneksi internet tersebut mencangkup untuk 93.900 sekolah dan pesantren, 3.700 puskesmas,6.000 polsek dan koramil, dan 47.900 desa dan kecamatan.

“Itu inti dari transformasi berkeadilan, yaitu transformasi digital. Apabila belanja di bidang infrastruktur untuk konektivitas digital bisa dibangun” jelas Sri Mulyani.

“Maka itu butuh anggaran belanja sangat besar, baik belanja melalui K/L hingga TKDD,” sambungnya.

Baca Juga: Ernest Prakasa Berharap Presiden Jokowi Merespon Banjir Bandang di NTT dan Netizen Sudahi Bahas Soal Kawinan

Meningkatnya anggaran belanja Indonesia dalam pengembangan teknologi, tidak juga terlepas dari adanya pandemi yang memaksa untuk bertransformasi menjadi era digitalisasi.

“Kita tahu tantangan Indonesia semakin meningkat dengan adanya pandemi dan era digitalisasi,” ucapnya.

bahkan pandemi mempercepat disrupsi revolusi industri 4.0,” pungkas Sri Mulyani.***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler