Mengejutkan, Ini Jawaban Mengapa Bumi Bisa Bertahan Selama Milyaran Tahun Sebagai Planet Layak Huni

16 Desember 2020, 06:46 WIB
Ilustrasi Bumi./ /

PR TASIKMALAYA – Sebuah penelitian oleh University of Southampton, Inggris, telah memberikan perspektif baru tentang mengapa planet bumi bisa tetap layak huni selama miliaran tahun, yang menyimpulkan bahwa hampir pasti disebabkan, setidaknya sebagian, karena keberuntungan.

Data geologi menunjukkan bahwa iklim di bumi telah memungkinkannya untuk dapat tetap dihuni selama lebih dari tiga miliar tahun meski memiliki potensi untuk mengalami perubahan cepat ke kondisi beku atau panas yang ekstrim yang kemudian menimbulkan kekeringan di seluruh permukaan bumi.

“Iklim yang terus menerus stabil dan dapat dihuni di Bumi cukup membingungkan. Tetangga kita, Mars dan Venus, tidak memiliki suhu yang dapat dihuni, meskipun Mars pernah memilikinya,” kata Profesor Toby Tyler, seorang spesialis Ilmu Sistem Bumi di Universitas Southampton.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Tasikmalaya Hari Ini, 16 Desember 2020: Hujan Sedang di Siang Hari

“Bumi tidak hanya memiliki suhu layak huni saat ini, tetapi telah mempertahankannya sepanjang waktu selama tiga hingga empat miliar tahun. Sebuah rentang waktu geologi yang luar biasa,” lanjutnya.

Banyak peristiwa yang dapat mengancam stabilitas bumi seperti asteroid, suar matahari, dan peristiwa geologi seperti letusan besar gunung berapi.

Memang, asteroid yang menghantam bumi 66 juta tahun yang lalu telah menyebabkan kepunahan 75 persen dari seluruh spesies, termasuk dinosaurus dan banyak spesies lainnya.

Profesor Tyrrell yang terinspirasi oleh penemuan exoplanet yang berada di luar tata surya kita, serta adanya miliaran planet mirip Bumi di galaksi kita, mengambil pendekatan baru untuk mencari jawaban atas sebuah pertanyaan besar: Bagaimana bumi bisa menopang kehidupan dengan sangat lama?

Baca Juga: Larang Karantina Mandiri, Pemkot Tasikmalaya Sediakan Hotel untuk Ruang Isolasi Covid-19

Untuk mengeksplorasi jawabannya, Profesor Tyrrell memanfaatkan fasilitas milik Universitas Southampton berupa superkomputer yang menjalankan simulasi untuk melihat bagaimana 100.000 planet yang berbeda menanggapi peristiwa pengubah iklim selama tiga miliar tahun, hingga titik di mana planet-planet tersebut tidak lagi layak huni.

Setelah mendapat serangkaian hasil yang luar biasa, ia pun melihat apakah kelayakhunian hanya berlaku di beberapa planet yang selalu mampu mempertahankan kehidupan selama tiga miliar tahun, atau tersebar di banyak planet yang berbeda, yang hanya memiliki periode tertentu untuk status layak huninya.

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dalam Science Daily, hasilnya, sebagian besar planet yang dapat menopang kehidupan dalam periode tiga miliar tahun hanya memiliki kemungkinan, bukan kepastian, untuk tetap layak huni.

Hasil studi menunjukkan bahwa peluang merupakan faktor utama dalam menentukan apakah planet dapat mempertahankan kehidupan selama miliaran tahun.

Profesor Tyrrell menyimpulkan, "sekarang kita dapat memahami bahwa Bumi bisa tetap layak huni untuk waktu yang lama karena, setidaknya sebagian, keberuntungan. Misalnya, jika asteroid yang sedikit lebih besar menghantam Bumi, atau pernah terjadi pada suatu waktu tertentu, Bumi mungkin telah kehilangan daya huni sama sekali.”

Baca Juga: Sayangkan Program ILC Dihentikan, HNW: Katanya Pers Pilar ke-4 Demokrasi

Penelitian ini juga berspekulasi bahwa di sebuah tempat lain di alam semesta, ada planet mirip Bumi yang memiliki prospek awal serupa tetapi pada satu titik mengalami perubahan suhu dengan menjadi terlalu panas atau terlalu dingin sehingga kehilangan kehidupan yang dimilikinya.

Dengan berkembangnya teknik untuk menganalisis planet ekstrasurya, tampaknya sebagian besar planet akan diketahui sebagai planet yang tidak dapat dihuni, termasuk planet yang sebelumnya dianggap sebagai “kembaran bumi”.***

 
Editor: Tita Salsabila

Sumber: Science Daily

Tags

Terkini

Terpopuler