PR TASIKMALAYA – Hari Bahasa Ibu Internasional diperingati pada 21 Februari setiap tahunnya..
Bahasa ibu sendiri merupakan bahasa daerah atau juga bahasa tuturan sehari-hari yang diperoleh seorang anak dari orang tuanya.
Definisi lain dari bahasa ibu sendiri adalah bahasa tuturan yang terikat kait dengan tempat kelahiran atau tinggal seseorang yang menuturkannya.
21 Februari diperingati sebagai Hari Bahasa Ibu Internasional sesuai penetapan dari UNESCO (United Nations Educational Scientific and Cultural Organization/Organisasi Perserikatan Bangsa-bangsa untuk Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan).
Baca Juga: Pangeran Charles Disebut Kurang Simpati pada Pangeran Andrew, Camilla Tominey: Posisi Sulit
Bahasa ibu sendiri merupakan salah satu hal penting dalam konteks multilingualisme suatu bangsa dan dalam proses pembangunan negara berkelanjutan.
“Remaja saaat ini bisa saja ikut serta dalam mengembangkan bahasa ibu, yang mana pada arus globalisasi saat ini dengan mudah memanfaatkan teknologi sebagai sarana penulisan. Salah satu caranya mungkin bisa dengan menyebarkan quotes berbahasa daerah,” kata Varatisha S.S, M.A dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari laman FIDKOM UIN Syarif Hidayatullah pada Sabtu, 19 Februari 2022.
Varatisha adalah dosen mata kuliah Bahasa Indonesia di Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Baca Juga: Tes Kepribadian: Kartu yang Dipilih Sesuai Intuisi akan Ungkap Sifat Aslimu!
“Jika bangsa yang besar adalah bangsa yang dapat menghargai sejarahnya, maka masyarakat yang besar adalah yang dapat menghargai kebudyaan mereka sendiri,” ucap Azwar M.Si.
“Karena menghargai kebudayaan adalah bagian dari sebuah upaya melestarikan dan membuat bangsa kita menjadi bangsa yang besar dan maju,” sambungnya.
Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari kanal YouTube Cerdas Berkarakter Kemdikbud RI, dijelaskan juga bahwa bahasa ibu adalah bahasa yang didapatkan ketika bersosialisasi di lingkungan tempat tinggal.
Baca Juga: Sinopsis Twenty Five Twenty One Episode 3, Nam Joo Hyuk Pilih Kim Tae Ri atau Bona WJSN?
Terkait adanya peringatan Hari Bahasa Ibu Internasional, menurut UNESCO, penutur bahasa ibu semakin berkurang.
Ini dikarenakan penuturnya berangsur-angsur berkurang, menghilang, dan beralih menggunakan bahasa lain.
Oleh karena itu, UNESCO menilai perlu ada satu momen untuk mengkristalisasi ingatan masyarakat dunia akan pentingnya penggunaan bahasa ibu ini.
Dalam video tersebut diperlihatkan animasi murid dan guru yang berbicara menggunakan bahasa ibu masing-masing.
Mulai dari bahasa Jawa, Minang, Bugis, hingga Bali.
Sudah seharusnya generasi muda Indonesia tidak lupa dan melupakan penggunaan dan penuturan bahasa ibu mereka.
Selamat Hari Bahasa Ibu Internasional Senin, 21 Februari 2022.***