Awal Mula Sejarah Nama Ki Hajar Dewantara dan Perjuangannya dalam Bidang Pendidikan di Indonesia

2 Mei 2021, 11:43 WIB
Awal Mula Sejarah Nama Ki Hajar Dewantara dan Perjuangannya dalam Bidang Pendidikan di Indonesia.* /Hening Prihatini/Tangkap layar buku tematik kelas 4 Tema 4 Subtema 3

PR TASIKMALAYA - Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) jatuh pada hari ini, Minggu, 2 Mei 2021.

Hardiknas diperingati setiap tahunnya sebagai wujud pengingat akan rasa syukur putra-putri bangsa, sehingga menikmati pendidikan yang layak hingga saat ini.

Peringatan Hardiknas akan mengingatkan kita kepada tokoh nasional Ki Hajar Dewantara yang jasanya bisa mengangkat pendidikan di Indonesia.

Baca Juga: Rayakan Ulang Tahun yang ke-6, Kerajaan Inggris Unggah Foto Putri Charlotte yang Kian Menawan

Ki Hajar Dewantara dikenal sebagai Bapak Pendidikan Nasional yang namanya akan selalu menjadi sejarah di bidang pendidikan Tanah Air.

Berikut ini sejarah Ki Hajar Dewantara dengan kaitannya sebagai Bapak Pendidikan Nasional, sebagaimana dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari kanal YouTube Ruang Belajar Channel.

Ki Hajar Dewantara terlahir dengan nama Raden Mas Soewardi Soeryoningrat pada 2 Mei 1889 di Yogyakarta.

Baca Juga: Sebut Bukan Hanya Ariel Noah tapi Sepupunya pun Kepincut Luna Maya, Ayu Dewi: Nggak Nyampe

Semasa hidupnya, Ki Hajar Dewantara dikenal dengan nama Soewardi.

Soewardi termasuk ke dalam golongan keluarga ningrat yang memiliki hak untuk bersekolah pada saat zaman kolonial Belanda.

Soewardi atau Ki Hajar Dewantara menyelesaikan pendidikan dasarnya di ELS (Sekolah Dasar Belanda).

Baca Juga: Sean Gelael dan Tim Jota #28 Raih Podium Ketiga LMP2 di WEC Belgia

Kemudian, melanjutkan ke STOVIA (Sekolah Dokter Bumi Putra). Namun, disebutkan bahwa Soewardi tidak menyelesaikan pendidikannya di STOVIA karena alasan sakit.

Selanjutnya, Soewardi memulai kariernya sebagai penulis dan wartawan di beberapa surat kabar, seperti Midden Java, De Express, dan Oetoesan Hindia.

Pada tahun 1912, Soewardi bergabung dengan organisasi Indische Partij bersama dengan rekannya Dr. Cipto Mangunkusumo dan Douwes Dekker, sehingga ketiganya pun disebut tiga serangkai.

Baca Juga: Kondisi Suami Kritis, Joanna Alexandra Minta Doa untuk Kesembuhan Raditya Oloan

Akan tetapi, tiga serangkai tersebut dihukum di buang ke Belanda akibat sebuah tulisan yang berjudul Als Ik Eens Nederlander Was yang berarti Andai Aku Seorang Belanda.

Meski demikian, Soewardi kembali ke Indonesia pada 1919. Setelahnya, pada 3 Juli 1922, Soewardi mendirikan Perguruan Taman Siswa.

Lalu, pada saat berusia 40 tahun, Soewardi mengganti namanya menjadi Ki Hajar Dewantara.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Pilih Salah Satu Rumah Ini dan Terungkap Karakter Asli yang Belum Diketahui!

Soewardi membuang nama dan gelar ningratnya agar bisa dengan bebas dekat dengan rakyat biasa.

Ia juga dikenal memiliki semboyan pendidikan yang ditulis dalam Bahasa Jawa, yang hingga kini masih melekat di dunia pendidikan Indonesia.

Berikut semboyan pendidikan yang ditulis Ki Hajar Dewantara.

Baca Juga: Simak Tanggapan Quraish Sihab Saat Ditanyai Pernyataan Atta Halilintar 'Izin Suami adalah Izin Tuhan'

Ing Ngarso Sung Tuladha
(Di depan memberi contoh)

Ing Madya Mangun Karsa
(Di tengah memberi semangat)

Tut Wuri Handayani
(Di belakang memberi dorongan)

Baca Juga: Tinggal dengan Keluarga yang Beragam Agama, Dian Sastro Beberkan Pernah Jadi Spiritual Tourist

Atas dedikasinya tersebut dalam dunia pendidikan, akhirnya setelah wafat pada 26 April 1959, Ki Hajar Dewantara diberikan gelar sebagai Bapak Pendidikan Indonesia dan tanggal lahirnya diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas).***

Editor: Aghnia Nurfitriani

Sumber: YouTube

Tags

Terkini

Terpopuler