PR TASIKMALAYA - Dalam laga terakhir grup D Piala Dunia U-17, pelatih timnas Jepang U-17 Yoshiro Moriyama memberikan satu strategi saat menghadapi Senegal U-17 pada 17 November 2023 di Stadion Si Jalak Harupat. 

Menurut Yoshiro, permainan fisik saat Jepang U-17 melawan Senegal U-17 tidak akan diterapkan di laga terakhir fase grup Piala Dunia U-17. Pasalnya kekuatan pemain Samurai Biru dan Lions of Teranga sangat berbeda. 

Maka dari itu, Jepang U-17 akan mencari cara lain untuk menghadapi Senegal U-17 di laga terakhir grup D Piala Dunia U-17, serta berusaha untuk menghindari kontak duel dengan tim asal Afrika itu. 

“Kami tidak akan bertarung dengan mengandalkan kekuatan fisik karena mereka punya fisik yang sangat tangguh. Oleh karenanya, kami tidak akan meladeni permainan pertarungan fisik,” kata Yoshiro pada 16 November 2023. 

Baca Juga: Inggris Tekuk Iran Lewat Comeback Dramatis di Piala Dunia U-17, Pelatih Sebut Ini Momen Spesial

Di lain hal, salah satu pemain Jepang U-17 yakni Rento Takaoka mengatakan bahwa dalam mengalahkan Senegal U-17 pada laga terakhir harus bersatu. Hal ini menurutnya berkaca dengan kekalahan atas Argentina U-17. 

“Kami akhirnya menang melawan Polandia dengan cara baik, namun di pertandingan kemarin kami kalah dari Argentina, tim peringkat nomor satu dunia yang sangat membuat frustasi. Kami harus mampu menyatukan tim kami kembali saat melawan Senegal. Saya ingin tim ini bersatu dan meraih kemenangan,” ucap Rento menjelaskan.

Melansir dari ANTARA, Rento mengatakan bahwa Senegal U-17 mempunyai pemain yang berbakat. Maka dari itu, dirinya melihat tim tersebut sangat menarik dari sisi mana pun. 

“Senegal mempunyai banyak pemain berbakat. Ada banyak pemain yang sebelumnya telah terlibat dengan timnas, jadi saya mendapatkan kesan bahwa ini adalah tim yang sangat menarik,” tutupnya. 

Baca Juga: Pelatih Persib, Bojan Hodak Punya Niat untuk Menonton Piala Dunia U17 di Hari Terakhir Fase Grup