Network
Alasan pertama karena Stones merupakan pemain bertahan. Dimana semua orang begitu jarang melihat seorang pemain belakang atau bek dapat melakukan banyak dribel sukses di lapangan.
Sebagaimana dikutip dari laman 90Min pada pernyataan Jack Charlton menyatakan bahwa dirinya selalu tak percaya pada seorang bek yang dapat bermain total menguasai pertandingan.
Penampilan pemain berusia 29 tahun ini di bawah asuhan Pep sebelumnya tak segemilang musim ini. Bahkan sempat dirinya hampir hengkang dari The Citizens pada 2020.
Namun, seiring berjalannya waktu John Stones yang berada pada pakem taktik dan strategi bermain Pep yang atraktif di semua lini membuatnya memiliki kemampuan dribel yang baik.
Pasalnya, taktik Pep di Manchester City akhir-akhir ini benar-benar memukau. Evolusi dan transisi dari 3 bek biasanya akan berubah menjadi lima bek saat melakukan pertahanan. Tapi berbeda dengan Pep dan City.
Mereka justru merubahnya menjadi empat bek dengan dua gelandang pengangkut air yang siap membawa bola lebih cepat pada situasi counter attack. Hal itu sebagaimana dilansir dari postingan akun YouTube Ruang Taktik.
Stones yang kini sering berperan sebagai pemeran utama dalam skema tersebut berhasil melakukan tugasnya. Tak hanya dapat bertahan dengan baik sebagai bek, tapi juga dapat menyerang dalam skema counter attack dengan dribel suksesnya.
Bahkan dalam catatan yang dibagikan 90Min, seluruh tim Inter Milan hanya mampu mencatatkan tiga dribel sukses selama pertandingan melawan City. Itu bahkan hanya setengah dari catatan apik Stones di pertandingan tersebut.
Sampai akhirnya usai pertandingan di ruang ganti, Pep mengakui bahwa dirinya benar-benar telah menyukai permainan John Stones di tim.
