129 Tewas dan 180 Terluka Terinjak-injak Setelah Pertandingan Sepak Bola Arema FC vs Persebaya Surabaya

- 2 Oktober 2022, 14:02 WIB
Ilustrasi - Ini penjelasan dari Kapolda Jawa Timur yang menyampaikan bahwa sebanyak 129 orang meninggal karena kejadian di Stadion Kanjuruhan.
Ilustrasi - Ini penjelasan dari Kapolda Jawa Timur yang menyampaikan bahwa sebanyak 129 orang meninggal karena kejadian di Stadion Kanjuruhan. /Pixabay/soumen82hazra

PR TASIKMALAYA – Dilaporkan bahwa 129 orang tewas dan 180 lainnya luka-luka akibat terinjak-injak usai pertandingan sepak bola di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, Sabtu malam, 1 Oktober 2022.

Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta mengatakan, dua di antara korban tewas adalah aparat kepolisian.

Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari ANTARA, Nico mengatakan jika korban yang tewas akibat kejadian tersebut hingga kini mencapai 129 orang. 

"Kemudian, otoritas Jawa Timur memperbarui bahwa jumlah kematian (akibat kejadian di Stadion Kanjuruhan) meningkat menjadi 129," ungkapnya. 

Baca Juga: Media Asing Soroti Kericuhan yang Terjadi di Kanjuruhan Pasca Laga Arema vs Persebaya

Nico juga menjelaskan, dari 127 orang tersebut, 34 di antaranya dikabarkan meninggal dunia di stadion.

Sedangkan sisanya meninggal saat menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit setempat.

Ia mengatakan hingga saat ini sekitar 180 orang masih menjalani perawatan di rumah sakit tersebut.

Selain korban meninggal dunia, ada juga 13 kendaraan yang mengalami kerusakan, 10 di antaranya kendaraan polisi.

Baca Juga: Laga Bertajuk El Clasico Indonesia Persib vs Persija Resmi Ditunda karena Dampak Tragedi Kanjuruhan

"Masih ada 180 orang yang masih dirawat. Dari 40 ribu penonton itu, tidak semuanya anarkis. Hanya sebagian atau sekitar 3.000 penonton yang turun ke lapangan," tambahnya.

Nico mengatakan, pertandingan di Stadion Kanjuruhan sebenarnya berjalan lancar.

Namun, setelah pertandingan usai, sejumlah suporter Arema FC merasa kecewa setelah Arema FC Malang kalah 3-2 dari Persebaya Surabaya, sehingga beberapa suporter Arema menyerbu lapangan untuk mencari pemain dan ofisial.

Kekalahan tersebut merupakan yang pertama bagi Arema FC sejak 23 tahun terakhir.

Baca Juga: Baim Wong Bikin Konten KDRT dengan Prank Polisi, Deddy Corbuzier Geram: Yuk TNI Besok

Aparat keamanan melakukan upaya preventif dengan melakukan pengalihan agar suporter tidak turun ke lapangan dan mengejar pemain.

Namun, petugas akhirnya terpaksa menembakkan gas air mata, kata Kapolda Jatim.***

Editor: Aghnia Nurfitriani

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah