Laga Bertajuk El Clasico Indonesia Persib vs Persija Resmi Ditunda karena Dampak Tragedi Kanjuruhan

- 2 Oktober 2022, 13:21 WIB
Laga bertajuk El Clasico Indonesia Persib vs Persija resmi ditunda akibat dari adanya tragedi Kanjuruhan.
Laga bertajuk El Clasico Indonesia Persib vs Persija resmi ditunda akibat dari adanya tragedi Kanjuruhan. /Twitter.com/@persib

PR TASIKMALAYA – Polda Jawa Barat secara resmi telah memastikan bahwa laga bertajuk El Clasico Indonesia antara Persib Bandung vs Persija Jakarta ditunda.

Namun terkait sampai kapan penundaan laga Persib Bandung menghadapi Persija Jakarta dalam lanjutan kompetisi BRI Liga 1 musim 2022-2023 hingga waktu yang belum dapat ditentukan.

Hal tersebut berkaitan dengan tragedi kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang dalam laga Big Match antara Arema FC vs Persebaya Surabaya.

Kabidhumas Polda Jawa Barat Kombes Pol. Ibrahim Tompo mengimbau kepada para pendukung Persib Bandung atau yang biasa dikenal dengan Bobotoh untuk tidak hadir ke Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kota Bandung, Jawa Barat.

Baca Juga: Korban Jiwa Suporter Menjadi 129 Orang, Polri Turunkan Tim DVI

“Dari PSSI, kemudian PT LIB, kemudian juga dari panitia, dan dari Mabes Polri, sehingga diatensi untuk ditunda pertandingannya,” kata Kombes Pol. Ibrahim Tompo usai apel pasukan pengamanan di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Jawa Barat pada Minggu, 2 Oktober 2022, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari laman ANTARA pada Minggu, 2 Oktober 2022.

Kombes Pol. Ibrahim Tompo mengatakan bahwa pihak kepolisian Jawa Barat beserta dengan personil yang akan melakukan pengamanan turut berbelasungkawa atas peristiwa yang merenggut ratusan suporter di Malang, Jawa Timur.

“Di mana pada prinsipnya kami sudah siap pengamanan, kami sekarang berada di GBLA untuk persiapkan pengamanan Persib-Persija,” tambahnya.

Sementara itu sampai dengan saat ini dilaporkan bahwa sebanyak 127 orang yang meninggal dunia dalam tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur pasca pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya.

Baca Juga: Terkuak, Rizky Billar Pernah Bilang Lesti Kejora Bukan Tipenya: Makannya Banyak Fans yang Ngeraguin

Di sisi lain Kapolda Jawa Timur Irjen Pol. Nico Afinta mengatakan dua dari 127 orang yang meninggal dunia tersebut merupakan anggota Polri.

Irjen Pol. Nico Afinta menyebutkan sebanyak 34 orang dilaporkan meninggal dunia di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang.

Sementara sisanya meninggal dunia saat mendapatkan pertolongan di sejumlah rumah sakit setempat.

Sekedar informasi, bahwa pertandingan Persib Bandung menghadapi Persija Jakarta sebelumnya rencananya akan berlangsung Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kota Bandung, Jawa Barat Minggu 2 Oktober 2022 pada pukul 16.00 WIB, namu telah resmi ditunda.

Baca Juga: Jokowi Sampaikan Belasungkawa untuk Korban Stadion Kanjuruhan, Minta 3 Pihak Ini Evaluasi Menyeluruh

Seperti yang diketahui bersama bahwa pertandingan antara Arema FC menghadapi Persebaya Surabaya yang berlangsung di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu, 1 Oktober 2022 pada pukul 20.00 WIB, berhasil dimenangkan oleh tim tamu dengan skor akhir Arema FC 2-3 Persebaya Surabaya.

Namun usai pertandingan berakhir kericuhan akhirnya terjadi, dimana ribuan suporter Aremania mencoba untuk merangsek masuk ke area lapangan.

Sehingga pada akhirnya membuat para pemain Persebaya Surabaya langsung meninggalkan lapangan dan Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang.

Para punggawa Persebaya Surabaya dibawa dengan menggunakan empat mobil Polri yaitu barracuda.

Baca Juga: Tes IQ: Yakin Kamu Jeli? Bisa Temukan Lebih dari 1 Perbedaan pada Gambar Kakek yang Mencabut Rumput?

Namun pada akhirnya kerusuhan tersebut semakin membesar dimana kemudian sejumlah flare dilemparkan termasuk juga benda-benda lainnya ke lapangan.

Petugas keamanan gabungan dari pihak kepolisian dan TNI yang berjaga berusaha untuk menghalau para suporter yang masuk ke lapangan tersebut, namun kerusuhan tersebut tidak dapat dihindarkan dan jatuhnya korban jiwa.***

Editor: Aghnia Nurfitriani

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah