Network
PIKIRAN RAKYAT - Kabar menyedihkan datang dari dunia sepak bola Brasil. Legenda hidup sepak bola mereka, Pele, yang juga disebut sebagai salah satu pesepak bola terhebat sepanjang masa, kini mengalami depresi.
Saking berat beban pikiran sang legendaris, Pele bahkan tak tak mau untuk sekadar keluar dari rumah.
Kondisi tersebut dikisahkan oleh anak dari Pele, Edinho. Edinho mengungkapkannya dalam sebuah wawancara yang diterbitakan di Brasil pada Senin.
Jatuhnya kondisi psikologis Pele merupakan buntut dari kondisi fisik yang terus memburuk.
Kesehatannya semakin sering mengalami gangguan, bahkan hingga tak mampu berjalan secara mandiri tanpa bantuan.
Usia senja menjadi salah satu penyebab utama. Pasalnya, Pele akan genap berusia 80 tahun pada Oktober nanti.
Dalam usia lanjut ini, Pele kian terganggu dengan permasalahan di bagian pinggu yang sudah dirasakan selama beberapa tahun terakhir.
Saking parahnya, Pele sempat harus menggunakan tongkat untuk membantunya berjalan. Bahkan beberapa waktu terakhir, Pele mesti menggunakan kursi roda.
"Dia sangat rapuh. Dia menjalani penggantian tulang pinggul dan tidak mendapatkan rehabilitasi yang memadai atau ideal," kata Edinho kepada TV Globo, seperti dilansir Reuters dan dikutip Kantor Berita Antara.
Baca Juga: Mulai Babak Baru Arungi Kompetisi Liga 1 2020, Persib Bandung Resmi Kontrak Wander Luiz
"Jadi dia memiliki masalah dengan mobilitas dan ini telah menyebabkan semacam depresi. Bayangkan, dia adalah raja, dia selalu menjadi sosok yang mengesankan dan hari ini dia tidak bisa berjalan dengan baik," kata Edinho
"Dia malu, dia tidak ingin keluar, tak ingin terlihat, atau melakukan apa pun yang harus meninggalkan rumah," tambah putranya.
"Dia sangat malu, tertutup." tutur Edinho.
Edinho mengatakan dia sempat berdebat dengan Pele karena sang ayah bahkan tidak mau melakukan fisioterapi setelah operasi pinggul.
Pele merupakan satu-satunya pemain yang memenangkan tiga Piala Dunia. Dia menghabiskan sebagian besar kariernya dengan tim Brasil, Santos, sebelum pindah ke New York Cosmos pada 1970-an.
Musim panas ini akan menandai peringatan 50 tahun penampilan sang striker di Piala Dunia ketiganya di Meksiko pada tahun 1970. Di kompetisi yang mengukuhkan Brasil sebagai juara dunia itu, banyak orang menilai bahwa Brasil adalah tim terhebat sepanjang masa.***
