Network
PR TASIKMALAYA - Tim Thomas Cup 2020 kembali menghadapi masalah terkait apresiasi atau bonus yang diberikan oleh Menpora Zainudin Amali.
Dua belas atlet yang memperkuat Indonesia di Thomas Cup 2020 harus menghadapi nasib pilu menjelang akhir tahun karena masalah bonus dari Menpora yang belum sepenuhnya tuntas.
Tim Thomas Cup 2020 yang berhak mendapat bonus dari Menpora ini justru harus merelakan hasil jerih payahnya dipotong oleh Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia, federasi tempat mereka bernaung.
Bonus senilai Rp10 miliar itu bukan sesuatu yang mudah didapatkan oleh para pahlawan Thomas Cup 2020.
Baca Juga: Cek Ikatan Cinta Malam Ini, Mama Rosa Panik Melihat Andin Ketakutan, Kenapa?
Usai sebulan lebih berhasil membawa pulang piala lambang supremasi badminton dunia itu, tim Thomas Cup 2020 tak mendapat kejelasan mengenai apresiasi yang sudah selayaknya mereka terima.
Bahkan, saat Presiden Joko Widodo memanggil tim Thomas Cup untuk mengadakan seremoni, perkara bonus ini tidak disinggung pemerintah.
Pulang dengan tangan kosong, sederet atlet pun memberi kode agar pemerintah mau mengapresiasi kerja keras mereka mengharumkan nama Indonesia meski tidak bisa mengibarkan Bendera Merah Putih akibat disanksi WADA, lembaga anti doping dunia.
Pada 8 Desember 2021, Menpora Zainudin Amali pun mengumumkan bonus yang akan diberikan untuk tim Thomas Cup 2021.
Baca Juga: Dispatch Bocorkan Pasangan Tahun 2022, Jisoo BLACKPINK-Son Heung Min hingga Jungkook BTS-IU Jadi Sorotan
Meski demikian, Menpora tak langsung memberikan bonus tersebut pada para Hendra Setiawan dkk.
Menpora justru memberikan bonus atau apresiasi tersebut pada PBSI selaku federasi yang memayungi tim Thomas Cup 2020.
Menpora Zainudin Amali secara resmi memberikan bonus tersebut melalui Agung Firman Sampurna di Auditorium Wisma Kemenpora pada Senin, 27 Desember 2021.
Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari laman Kemenpora, Menpora memberikan apresiasi kepada National Paralympic Committee (NPC) Indonesia dan Sekjen Persatuan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PABSI).
Baca Juga: Prediksi Skor Watford vs Tottenham di Liga Inggris 1 Januari 2022, Spurs Akan Duduk di 5 Besar?
Saat PBSI mendapatkan Rp10 miliar, NPC mendapat bonus sebesar Rp5 miliar dan PABSI mendapat bonus Rp1,25 miliar dari Menpora.
Hal ini menjadi sorotan baru karena ternyata PBSI memutuskan tak memberikan bonus itu sepenuhnya untuk tim Thomas Cup 2020.
Agung Firman Sampurna menegaskan bahwa bonus tersebut akan dialokasikan PBSI untuk keperluan lain di samping sebagai bonus tim Thomas Cup.
Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari ANTARA News, sebagian alokasi bonus tersebut akan diberikan pada pemain, pelatih, dan tim pendukung.
Baca Juga: Sebut Mahfud MD Profesor yang Konyol, Rocky Gerung: Hak Asasi...
Di sisi lain, sebagian lainnya akan 'disunat' PBSI untuk keperluan operasional termasuk pembinaan di Cipayung.
"Ada lokasi untuk kegiatan rekrutmen, pelatihan, dan pembinaan pemain agar proses penciptaan para juara di Pelatnas Cipayung bisa terus berlanjut dan tidak terputus," ujar Ketum PBSi pada 28 Desember lalu.
Meski demikian, hal ini menjadi sorotan karena Menpora dengan jelas menulis bahwa bonus tersebut diberikan khusus untuk tim Thomas Cup 2020.
Mengikuti tersebarnya berita ini, pencinta badminton pun menganggap bahwa keputusan PBSI ini seharusnya tidak dilakukan.
Baca Juga: Jelang Big Match Arsenal vs Man City di Pekan 21 Liga Inggris, Ini Informasi Terakhir Kedua Tim
Di sisi lain, salah satu tim Thomas Cup hanya bereaksi dengan kompak mengunggah lagu D'Masiv yang berjudul Jangan Menyerah menyusul tersebarnya berita terkait bonus tersebut.
Salah satu yang mengunggah lagu tersebut adalah Jonatan Christie, dikutip Pikiran-rakyat.Tasikmalaya.com dari Instagram @jonatanchristieofficial.
