Pukulan paling telak terutama datang dari stadion pertandingan sepak bola yang kosong, tidak ada penjualan tiket penonton.
Dari faktor kosongnya stadion saja, angka pendapatan turun hingga rata-rata sebesar 11 persen.
Belum lagi kerugian juga diderita dari gagalnya siaran pertandingan sepak bola di berbagai saluran televisi dunia serta kurangnya pemasangan iklan.
Selama pandemi Covid-19 berlangsung, sebanyak 20 klub sepak bola menderita kerugian hingga dua triliun Euro (sekitar Rp339,8 kuadriliun).
Baca Juga: Produser Film Sebut Kasus Kris Wu Bisa Terjadi karena 4 Dosa Industri Hiburan, Apa Maksudnya?
Kerugian ini didapatkan dari faktor gagal menyiarkan pertandingan sepak bola.
Selain merugi, sejumlah klub sepak bola Eropa juga dikabarkan terlilit hutang lantaran membeli pemain serta harus melakukan perbaikan atau pengembangan stadion.
Berdasarkan perhitungan KPMG, klub sepak bola asal Inggris yaitu Tottenham Hotspur memiliki hutang terbesar saat ini yaitu sebesar 685 juta Euro (sekitar Rp11,6 triliun).