Coach Justin memberikan contoh permainan dari tim Italia.
“Italia itu bermain very direct, dan kalau Inggris dapat bola juga direct, cuman, yang pergi ikut menyerang empat sampai lima pemain, hanya positioning selalu salah” katanya.
Coach Justin mengatakan ketika pemain Inggris berusaha membuka ruang di wilayah pertahanan Denmark, mereka selalu bisa dihalangi oleh anak asuh Kaspar Hjulmand.
Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari unggahan video di kanal YouTube Justinus Lhaksana pada Kamis, 8 Juli 2021 dirinya juga mengakui kualitas pemain Denmark hanya segitu saja.
“Lihat bench Inggris, Foden, Hendo, Rashford, Grealish yang dimasukkan terus dikeluarin lagi,” kata Coach Justin membandingkan kualitas pemain Denmark dan Inggris.
“Secara overall buat gue, this is boring match,” lanjutnya menegaskan.
Coach Justin mengaku sebagai penonton netral ingin dihibur. Namun, menurutnya, dia tidak mendapatkan hiburan sama sekali.
“Skill individu itu bisa dimanfaatkan kalau lu stuck, atau lu tarik lawan sehingga bolanya itu enggak harus melewati,” ujarnya.