Final Liga Champions Chelsea vs Man City, Coach Justin: Diaz, dan Stones Itu Enggak Klop, Grogi

- 31 Mei 2021, 15:00 WIB
Justinus Lhaksana atau akrab disapa Coach Justin memberikan komentarnya atas pertandingan final Liga Champions Eropa antara Chelsea vs Man City.
Justinus Lhaksana atau akrab disapa Coach Justin memberikan komentarnya atas pertandingan final Liga Champions Eropa antara Chelsea vs Man City. /Tangkapan layar YouTube/Justinus Lhaksana/

PR TASIKMALAYA – Justinus Lhaksana atau akrab disapa Coach Justin memberikan komentarnya atas pertandingan final Liga Champions Eropa antara Chelsea vs Man City.

Seperti diketahui, Chelsea akhirnya dapat merengkuh gelar, trofi Liga Champions kedua mereka dalam rentang waktu satu dekade terakhir.

Chelsea, di bawah asuhan Thomas Tuchel berhasil meredam ambisi Man City di bawah komando Josep ‘Pep’ Guardiola untuk merengkuh trofi Liga Champions pertama tim Manchester Biru.

Baca Juga: Denny Darko Beri Saran Bagi yang Sudah Menikah untuk Tak Cepat Berpisah Seperti Rizki DA dan Nadya Mustika

Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari unggahan video di kanal YouTube Justinus Lhaksana pada Minggu, 30 Mei 2021 berikut tanggapan Coach Justin.

“Perubahan dilakukan Pep, tidak menggunakan DM (defensive midfielder), namun, menempatkan Gundogan sebagai DM,” kata Coach Justin.

“Menurut gua itu enggak jelek pilihan Pep. Karena dia lihat counter attack dari Chelsea itu lahir dari sayap, kelihatan di babak pertama,” ucap Coach Justin.

Baca Juga: Tampak Selalu Jadi Sorotan Publik, Atta Halilintar Akui Hanya Tampil Dua Jam di Depan Kamera Per Hari

Menurutnya, meskipun Pep memainkan Fernandinho, itu juga tidak akan terlalu berpengaruh kepada permainan Man City saat menghadapi Chelsea pada Minggu dini hari, 30 Mei 2021 waktu Indonesia.

“Bernardo Silva, dan Gundogan bermain tidak terlalu bagus, sehingga Chelsea mendapatkan beberapa peluang ketika serangan balik,” ujar Coach Justin.

Menurut Coach Justin, peluang yang dihadirkan Chelsea, dan Man City di babak pertama sama-sama tidak efektif.

“Kecuali, di menit 42, gua jelaskan ya, ada yang bilang, ini salah Gundogan, ini salah Zinchenko karena telat masuk,” tutur Coach Justin.

Baca Juga: Pembalap Moto3, Jason Dupasquier Meninggal Dunia Setelah Terlibat Kecelakaan Tragis

“Begini, dalam sepak bola itu enggak ada pemain yang enggak bikin kesalahan. Ini olahraga tim, team sport, ketika teman lu membuat kesalahan, lu harus bisa memperbaiki,” ujarnya menyambung.

Coach Justin menjelaskan mengenai taktik bertahan dalam sepak bola yang dikenal dengan man to man marking, dan zone defence.

Menurutnya, itulah yang terjadi di menit ke-42 babak pertama ketika pemain Man City meninggalkan zona pertahanannya, sehingga Kai Havertz dapat memanfaatkan ruang terbuka untuk mencetak gol.

Baca Juga: Chelsea Tumbangkan Manchester City di Ajang Final Liga Champions 2021 dengan Skor Tipis

Coach Justin melanjutkan, andaikata John Stones tidak terpancing untuk mengikuti Timo Werner ke depan, bisa jadi gol di menit 42 untuk Chelsea tidak akan terjadi.

“Kenapa Chelsea dapat banyak peluang di babak pertama? Karena Diaz, dan Stones itu enggak klop, grogi,” tutur Coach Justin.

Di babak kedua, Man City menurutnya tidak mendapatkan peluang berbahaya sama sekali. Masing-masing mencetak tujuh, dan delapan tendangan.

“City hanya satu yang on target, Chelsea, dua yang on target,” ujar Coach Justin menutup***

Editor: Aliyah Bajrie

Sumber: YouTube Justinus Lhaksana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah