Alami Kecelakaan di Jalur Balapan, Mobil Pebalap Prancis Romain Grosjean Terbakar

- 30 November 2020, 14:02 WIB
Tangkapan Layar kecelakaan parah yang dialami Romain Grosjean di lap pertama
Tangkapan Layar kecelakaan parah yang dialami Romain Grosjean di lap pertama /Formula 1

PR TASIKMALAYA - Para kru penyelamat hanya mempunyai sedikit peluang untuk menolong Romain Grosjean agar dapat terlepas dari bara api.

Api tersebut menyelubungi kokpit mobilnya usai mengalami kecelakaan di lap pertama Grand Prix Bahrain pada hari Minggu, 29 November 2020.

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Antara, mobil Haas yang dikemudikan pebalap asal Prancis itu terbelah menjadi dua dan terbakar.

Baca Juga: Selebgram asal Bali Nekat Akhiri Hidup dengan Loncat dari Lantai Empat Hotel

Mobil terbelah setelah menghantam dan melewati pagar pembatas berbahan besi hingga robet yang kemudian menyenggol mobil AlphaTauri milik Daniil Kvyat.

"Terlihat sepeti oven," ujar Ian Roberts, deputi medis F1.

"Semuanya merah karena api dan kalian bisa melihat dia mencoba meloloskan diri dan secara bertahap membuat dirinya keluar," imbuhnya.

Baca Juga: Minta Pemerintah Tanggapi Video Pengajian Abuya, Fadli Zon: Jangan Cari Kesalahan Habib Rizieq

Roberts, yang juga menjadi pemimpin dalam penyelamatan medis F1 di FIA, pebalap mobil medis Alan van der Merwe bersama beberapa marshal menjadi yang pertama tiba di lokasi kejadian.

Hal tersebut menuai pujian sebagai pahlawan sebab dengan kegigihan mereka, kobaran api berhasil diredakan sehingga dapat menolong Grosjean.

"Ada seorang fire marshal yang tiba dengan cepat di tempat dan menyemprotkan alat pemadam, bubuk cukup menjinakkan api, ketika Romain cukup tinggi kami bisa membantunya melompati pagar dan meloloskan diri," ujar Roberts.\

Baca Juga: Video Kerumunan Pengajian Abuya Turtusi, FPI: Jangan Disebar, Nanti Kapolda Banten Dicopot

"Tapi itu jendela yang sangat kecil di karena segera setelah bubuk pemadam masuk, api muncul kembali dengan segera," sambungnya.

Roberts mengungkapkan bahwa ia tidak akan bisa memasrahkan Grosjean dengan api yang masih menyala apabila sang pebalap berusia 34 tahun tersebut tidak berusaha menyelamatkan dirinya sendiri dari kokpit mobilnya.

Grosjean mampu melepaskan diri dari kobaran api yang menghanguskan kokpit mobilnya, lalu memanjat pagar dengan pertolongan para marshal yang dengan gesit meredakan api di tepi lintasan.

Baca Juga: Menjelang Episode Terakhir ‘Start-Up’, Arief Muhammad: Terserah Writernim Aja

Yang terpenting bagi Roberts pada saat itu ialah memastikan Grosjean, yang selamat walau mengalami luka bakar ringan di tangan, pergelangan kaki, dan tulang rusuknya yang retak, dapat memperoleh penindakan yang layak di rumah sakit setempat.

"Ini soal membuatnya duduk sebentar untuk memeriksa apakah hal-hal yang mengancam nyawa tertangani dan kemudian menjauhkan dia dari api,” pungkas Robert.

Formula 1 telah mempertemukan publik kepada halo, struktur titanium tiga titik yang diterpakan pada kokpit guna menjaga kepala pebalap dari kepingan-kepingan yang berterbangan di jalur balap pada tahun 2018 namun memacu kontroversi yang sangat banyak.

Baca Juga: HRS Diminta Kooperatif, Mahfud MD: Jika Merasa Sehat, Penuhi Panggilan Aparat

Terlebih ada yang menilai bahwa halo dapat mengacaukan sisi estetika mobil F1 saat ini. Namun, penilaian tersebut hilang seketika saat beberapa orang pebalap berhasil tertolong dari cedera serius saat tertimpa kecelakaan di balapan.

Grosjean, yang akan menuntaskan kontraknya dengan Haas pada penghujung musim, sebelumnya adalah salah satu orang yang menolak penggunaan halo dan bahkan berkata yang dilakukannya salah. "hari yang menyedihkan F1 ketika sistem itu diperkenalkan.***

 

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x