PR TASIKMALAYA - Pemain veteran milik Timnas Kroasia, Luka Modric mengaku masih belum mau berhenti bermain atau pensiun untuk negaranya. Hal itu diungkapkannya setelah mengalami kegagalan untuk lolos 16 besar Euro 2024 dengan hasil imbang atas Italia dengan skor 1-1, Selasa, 25 Juni 2024.
Dia menyebut bahwa momentum pensiun itu tentu akan tiba kapanpun. Namun, dia mengaku masih belum tahu kapan dirinya akan memutuskan untuk gantung sepatu dari Timnas.
“Saya ingin terus bermain selamanya, tapi mungkin akan tiba saatnya saya harus gantung sepatu. Saya akan terus bermain, tapi saya tidak tahu berapa lama lagi,” katanya seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Reuters, Selasa.
Di akhir laga, pemain berusia 38 tahun tersebut sukses meraih Man of The Match dalam laga tersebut. Dengan kerja kerasnya sepanjang 90 menit, benar-benar tak berarti apapun bagi hasil akhir negaranya di kompetisi tersebut.
Baca Juga: Manga Chainsaw Man Chapter 169 Kapan Rilis? Cek Link Gratis, Jadwal Terbaru, Spoiler, dan Preview
Dia menyebut bahwa laga melawan Italia adalah laga yang benar-benar melelahkan. Sebab selain merupakan Big Match, laga tersebut juga merupakan laga penentu bagi kedua tim dengan kondisi seluruh pemain sama-sama bermain ngotot untuk lolos.
“Itu sangat menegangkan. Kami terus berjuang hingga akhir, namun sayangnya sepak bola tidak memberikan ampun pada kami malam ini. Hari ini sangat kejam, tapi juga di pertandingan terakhir kami (imbang 2-2 dengan Albania) ketika kami juga kebobolan gol di menit akhir,” katanya.
Meski begitu, sebagai pemain yang sudah merumput puluhan tahun, Modric menyadari bahwa sepak bola memang memiliki banyak pertandingan dramatis yang membuat satu tim bersenang-senang dan satu tim lainnya bersedih.
Karenanya, dia mengaku sangat kecewa dengan hasil akhir yang ada. Posisi Kroasia yang kini berada di urutan ke-3 Grup B dengan hanya 2 poin menurutnya adalah hasil yang benar-benar seadanya saja.
Baca Juga: Liga 1 Tanpa Championship Series, Ini Tanggapan Bojan Hodak Selaku Pelatih Persib
Rasa sakit tersebut menurutnya adalah ketika menyadari bahwa dia dan seluruh rekannya bermain begitu spartan sejak peluit awal dibunyikan, tapi tetap harus menerima kenyataan bahwa mereka benar-benar kecil kemungkinannya untuk lolos ke babak 16 besar.
“Dan seperti yang saya katakan sebelumnya, mungkin ini tidak adil karena kami semua benar-benar berjuang untuk Kroasia sejak peluit pertama hingga akhir dan hasilnya adalah apa adanya,” ucapnya.
Dengan hasil ini, anak asuh Zlatko Dalic harus merelakan hasil akhir dan tak banyak berharap untuk lolos ke babak 16 besar. Meski begitu, sebenarnya ada satu opsi lain yang membuat mereka dapat lolos.
Dengan hasil akhir yang menempatkan mereka di posisi ketiga, memungkinkan tim tersebut masuk melalui empat tim terbaik peringkat 3 dari seluruh grup yang ada. Meski dalam hal ini, sangat kecil kemungkinannya, mengingat poin yang mereka hasilkan sangat minim, yakni hanya 2 poin.***