Erick Thohir Buka Suara soal Indonesia Bidding Tuan Rumah Piala Dunia

4 Desember 2022, 13:55 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir. /tangkapanlayarinstagram/@erickthohir

PR TASIKMALAYA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memberikan komentar mengenai peluang Indonesia mengikuti bidding untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia dan mengikuti jejak negara Asia yang pernah menjadi tuan rumah pada edisi sebelumnya.

Erick Thohir menyebut jika butuh banyak persipan jika nantinya Indonesia mengikuti bidding tuan rumah Piala Dunia.

Hal yang utama menjadi persiapan jika Indonesia bidding tuan rumah Piala Dunia adalah pembinaan Tim Nasional.

“Kesiapan ada. Dana juga ada. Bukan pemborosan, tapi dan ada, kemarin Pak Jokowi mengajukan Ibu Kota Negara (IKN) bidding tuan rumah Olimpiade 2036. Kita akan mempunyai ibu kota baru, fasilitas yang makin bagus,” kata Erick Thohir, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari laman ANTARA, Minggu, 4 Desember 2022.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Apa yang Anda Lihat Pertama? Periksa Mungkin Termasuk Orang yang Suka Cemburu

Mengenai anggaran, pria yang merupakan sebagai Anggota Komite Olimpiade Internasional (IOC) tidak perlu dikhawatirkan.

Pasalnya, dana untuk kegiatan tersebut sudah dianggarkan apalagi Indonesia diproyeksikan menjadi negara dengan ekonomi terbesar keempat dunia pada tahun 2045.

“Ekonomi kita masuk keempat terbesar pada 2045. Jadi uangnya ada kok sebenarnya asal jangan dikorupsi. Jadi apabila 2040 Indonesia ikut bidding Piala Dunia bukan tidak mungkin,” tambahnya.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Apa Gambar yang Pertama Kamu Lihat? Salah Satunya Ungkap Kamu Setia

Erick Thohir menekankan pestasi Timnas Indonesia yang masih jauh jika ingin Indonesia memenangi bidding menjadi tuan rumah.

“Tapi sekarang yang paling krusial adalah timnasnya. Kami juga tidak mau menjadi tuan rumah tapi kalah sampai 0-7 di pertandingan pertama,” jelasnya.

Selain itu, mantan Presiden Inter Milan tersebut menyebut bahwa pencapaian Jepang dan Korea Selatan.

Pasalnya, kuda tim tersebut telah berhasil menjadi dua tim sepak bola di Asia yang bisa menembus dominasi Eropa dan Amerika Serikat.

Baca Juga: The Interest of Love: Jung Ga Ram Memberikan Segalanya untuk Cinta dan Impiannya

Apalagi, Jepang dan Korea Selatan pernah menjadi tuan rumah di Piala Dunia 2022 dan saat ini bahkan mampu menembus ke babak 16 besar Piala Dunia 2022 Qatar.

Pencapaian yang diraih Jepang dan Korea Selatan menurutnya karena pembinaan yang berkelanjutan hingga membutuhkan sampai waktu 20 hingga 30 tahun.

“Jepang itu persiapan timnasnya 20-30 tahun. Artinya harus cari rekrut pemain terbaik lalu diberi kesempatan bermain di klub atau sekalian seperti di basket membuat timnas bermain di liga tetapi diisi pemain muda karena mereka harus diberi kompetisi,” lanjutnya.

Menurutnya, untuk tim Indonesia, para pemain muda kurang diberikan kesempatan untuk berkompetisi di klb lantaran kalah saing dengan pemain naturalisasi.

Baca Juga: Tes IQ: Berhasil Temukan 3 Perbedaan dari Pria yang Sedang Makan Ramen Ini? Hanya Orang Jenius yang Bisa

“Dengan ratusan pemain sepak bola lalu bermain di kompetisi, berlatih setelah kompetisi, diberi kesempatan bermain di klub. Ini yang harus kita lakukan. Bagaimana kita mau punya timnas yang bagus, fasilitas lapangan latihan belum maksimal. Kompetisi untuk pemain muda tidak maksimal dan kebanyakan pemain naturalisasi,” tegasnya.

Erick Thohir juga menilai bahwa harus adanya strategi untuk menempatkan pemain muda, asing, maupun naturalisasi.

“Saya bukan tidak suka naturalisasi. Tapi jika satu klub pemain naturalisasinya banyak, kita harus saling jaga, kita harus duduk bersama klub bagaimana menerapkan strategi menempatkan pemain muda, pemain asing dan naturalisasi,” tutupnya.

Sekedar informasi, setelah Qatar menjadi tuan rumah di Piala Dunia 2022, kemudian turnamen terbesar tersebut akan digelar di tiga negara, diantaranya adalah:

Baca Juga: Lowongan Kerja PT Transmedic Indonesia, Posisi Clinical Field Specialist

1. Kanada

2. Meksiko

3. Amerika Serikat

Sementara, untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia edisi 20230 baru akan diumumkan pada 2024 mendatang.***

Editor: Thytha Surya Swastika

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler