Network
/photo/2024/02/05/325906997.jpg)
PR TASIKMALAYA - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto memberikan tanggapan soal kesamaan capres Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan, saat berada di satu panggung pada debat kelima.
Menurut Hasto, kesamaan Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan terletak pada basis pengalaman sebagai gubernur dan interaksi dengan banyak masyarakat.
"Di situ Pak Ganjar Pranowo dan Pak Anies memang memiliki kemiripan karena memiliki basis, basis pengalaman sebagai gubernur yang banyak bersentuhan dengan persoalan rakyat," kata Hasto pada 5 Januari 2024.
Perihal Prabowo Subianto dalam debat kelima, sangat jauh berbeda dengan Ganjar dan Anies. Menteri Pertahanan itu terkesan defensif saat berdebat dengan mereka.
Baca Juga: Hasto PDIP Harap Mahfud MD Mundur Menular ke Prabowo: Semoga
"Nah, untuk itu, sebaliknya Pak Prabowo, karena pengalamannya di pertahanan, ya, hanya defense, defense, dan defense (bertahan, red)," jelasnya dikutip dari ANTARA.
Di lain hal, politisi muda PDI Perjuangan Aryo Seno Bagaskoro berpendapat jika Prabowo Subianto terlihat kelelahan karena melaksanakan kampanye di beberapa wilayah. Hal ini bisa dilihat saat memaparkan poin-poin pada debat kelima.
"Padahal, debat tadi malam itu adalah debat tentang urusan perut rakyat, debat tentang masa depan rakyat, debat tentang kesejahteraan," katanya.
"Tetapi yang disampaikan Pak Prabowo berulang kali, titik poin-nya adalah bicara, misalnya, narasi persatuan, tentang narasi bagaimana para elite bisa bersatu," sambungnya lagi.
Bahkan dalam segmen terakhir debat kelima, Seno melihat Prabowo berulang kali mengucapkan nama presiden sebelumnya. Uniknya, dia mencatat Menhan hanya menyebut nama Joko Widodo (Jokowi) satu kali.
Baca Juga: Sama-sama Blusukan, Gaya Ganjar Pranowo dan Jokowi Beda Kata Hasto PDIP
Ketiga pasangan calon sudah melaksanakan debat yang diadakan selama lima kali. Diharapkan para pemilih bisa tentukan pilihan secara pasti jelang pemungutan suara.
Selain melihat kelima sesi debat, para pemilih juga melihat aktifitas para pasangan calon melalui media sosial agar memastikan tidak ada rekam jejak yang buruk.
Maka dari itu, nasib ketiga pasangan calon pada Pemilu 2024 akan ditentukan oleh semua masyarakat yang berada di Indonesia maupun WNI yang menetap di suatu negara.***
