Debat Capres: Prabowo Kritik Pihak yang Bicara Tanpa Data dalam Pertahanan Negara

- 7 Januari 2024, 21:24 WIB
Menhan yang juga calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto.
Menhan yang juga calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto. /Antara/Galih Pradipta/

PR TASIKMALAYA - Calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, menyatakan dugaannya terhadap pihak yang berbicara tanpa data terkait bidang pertahanan negara.

Prabowo Subianto menganggap hal tersebut didorong oleh ambisi yang berlebih.

"Mungkin ada yang asal bicara tanpa data, ya, kan. Mungkin didorong oleh ambisi menggebu gebu, sehingga tidak objektif," ujar Prabowo dalam debat ketiga Capres di Istora Senayan, Jakarta, dikutip dari Antara, Minggu, 7 Januari 2024.

Prabowo menyampaikan pendapat tersebut saat menjelaskan visi-misi dalam sesi debat, yang mana ia berbicara setelah calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan.

Baca Juga: TKN Yakin Prabowo Taklukkan Debat Ketiga, Geopolitik Jadi Makanan Sehari-hari Menhan

Anies, dalam kesempatan pemaparan visi-misinya, menyebut bahwa situs Kementerian Pertahanan era Menteri Pertahanan Prabowo pernah diretas pada 2023, menggambarkan kondisi pertahanan Indonesia saat ini sebagai sangat memprihatinkan.

"Lebih jauh lagi, ironisnya, Kementerian Pertahanan menjadi kementerian yang dibobol oleh hacker (peretas) pada 2023," kata Anies.

Dalam sesi berbicara Prabowo, ia menegaskan komitmen pada strategi nasional yang dilakukan atas dasar kepentingan bangsa dan rakyat.

Menurutnya, pertahanan menjadi kunci untuk mendapatkan penghormatan dari negara lain.

Baca Juga: TKN Klaim Masyarakat Antusias Dukung Prabowo-Gibran, Optimis Dapat 50 Persen Suara di Jateng

"Saya sebagai Menteri Pertahanan berpegang kepada doktrin, kepada strategi nasional dan semuanya adalah atas dasar kepentingan bangsa dan rakyat Indonesia. Dan saya mampu mempertanggungjawabkan dan saya berkeyakinan hanya dengan pertahanan kuat, kita akan dihormati, kita akan menjaga kepentingan nasional kita," ujar Prabowo.

Prabowo menegaskan pentingnya keberadaan kekuatan militer sebagai bagian integral dari kekuatan nasional.

Menurutnya, tanpa kekuatan militer, negara berpotensi menjadi korban penindasan.

Beliau mengingatkan bahwa sejarah peradaban manusia memberikan pelajaran yang jelas: tanpa kekuatan militer, suatu bangsa dapat mengalami penindasan, seperti yang terjadi di Gaza saat ini.

Baca Juga: Ingin Buang Kebencian dari Hati Akibat Hoaks? Ini Saran dari Mahfud Md

Ancaman untuk merampas kekayaan dan pengusiran dari tanah air menjadi realitas yang dapat menghantui negara tanpa kekuatan militer yang memadai.

Dalam konteks ini, Prabowo menekankan urgensi bagi suatu negara untuk membangun dan mempertahankan kekuatan nasionalnya.

Upaya ini mencakup pembentukan dan pemeliharaan kekuatan militer sebagai langkah preventif untuk menjaga kedaulatan dan keamanan negara.

"Tidak bisa tidak, kita harus kuat, kita harus kuat," tandasnya, menekankan perlunya kekuatan nasional yang didukung oleh kekuatan militer.***

Editor: Al Makruf Yoga Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x