Baca Juga: Baim Wong Raup Omzet Rp600 Juta dalam 2 Jam Saat Jajal Shopee Live Perdananya
Isu mengenai pemasangan Anies-Muhaimin sebagai bakal Capres-Cawapres KPP pada Pilpres 2024, Surya Paloh menjelaskan bahwa kemungkinan itu ada, namun tidak terformalkan.
Selain itu, ia menegaskan bahwa dirinya belum memberikan restu secara resmi kepada pasangan Anies-Muhaimin.
Respon Partai Demokrat
Menanggapi isu ini, Sekjen Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya menilai pemasangan Anies-Muhaimin sebagai Capres dan Cawapres dari KPP telah mengkhianati Piagam Koalisi Perubahan untuk Persatuan.
"Rentetan peristiwa yang terjadi merupakan bentuk pengkhianatan terhadap semangat perubahan, pengkhianatan Piagam Koalisi yang telah disepakati oleh tiga parpol," jelas Teuku Riefky dalam siaran Pers Partai Demokrat, pada Kamis, 31 Agustus 2023.
Teuku Riefky dan Partai Demokrat memang mengusulkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai bakal Cawapres pendamping Anies Baswedan dalam Pilpres 2024 nanti.
Ia menilai bahwa perbuatan ini telah mengkhianati kesepakatan KPP, bahwa Anies Baswedan ditetapkan sebagai pemimpin koalisi. Yang di sisi lain,Teuku Riefky menyampaikan bahwa Anies Baswedan telah menyatakan kepada AHY untuk menjadi Cawapresnya.
Namun pada Selasa, 29 Agustus kemarin di NasDem Tower, Surya Paloh menetapkan Muhaimin Iskandar sebagai pasangan Anies Baswedan.
Kemudian pada esok harinya, yaitu Rabu, 30 Agustus 2023, Anies Baswedan tidak menyampaikan keputusan tersebut kepada pimpinan Partai Keadilan Sejahter (PKS) dan Partai Demokrat sebagai anggota koalisi.***