Pembangunan IKN Harus Mempertimbangkan Aspek Kesehatan Masyarakat, Berikut Penuturan Ahli

- 1 Maret 2023, 20:36 WIB
Ilustrasi. IKN
Ilustrasi. IKN /Tangkap layar ikn.go.id

PR TASIKMALAYA -  Rencana pemindahan ibu kota negara Indonesia dari Jakarta ke Kalimantan semakin dekat untuk terealisasi. Percepatan pembangunan sedang diupayakan agar pusat pemerintahan Indonesia berpindah ke IKN (Ibu Kota Nusantara) bisa terealisasi pada akhir tahun 2024 sesuai dengan rencana. 

Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Scmp.com, di balik percepatan pembangunan IKN, sejumlah pihak mulai mengkhawatirkan aspek kesehatan yang dapat mempengaruhi masyarakat.

Pasalnya pembangunan IKN yang berlokasi di Kalimantan Timur merupakan wilayah yang di dapati kawasan hutan hujan. Kawasan hutan hujan ini yang kemudian dikhawatirkan dapat berpengaruh kurang baik pada kesehatan masyarakat.

Kawasan hutan hujan yang akan menjadi wilayah IKN ini merupakan salah satu hutan hujan tropis terbesar dan tertua di dunia yang diperkirakan berusia lebih dari 100 tahun.

Baca Juga: Catat! Berikut Jadwal Tayang, Para Pemeran, dan Spoiler Film Fast X

Dengan  luasnya wilayah dan lamanya kawasan ini dipadati hutan hujan, para ahli menuturkan kawasan ini rentan dengan sumber penyakit endemik yang tentunya dapat mempengaruhi kesehatan masyarakat.

Berbagai sumber penyakit endemik dapat berpotensi muncul di kawasan IKN ini. Beberapa jenis penyakit tersebut seperti malaria yang ditularkan oleh nyamuk, tuberkulosis, dan kaki gajah. 

Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan Kalimantan Timur tahun 2022, masih ditemukan beberapa penyakit yang meningkat di kawasan tersebut. Beberapa diantaranya, malaria, tuberkulosis, dan HIV. 

Selain itu berdasarkan data Kementerian Kesehatan, Kalimantan Timur juga termasuk kedalam 6 daerah paling tinggi di Indonesia dengan kasus demam berdarah dan kematian pada periode Januari 2022-Oktober 2022. Hal ini tentunya menjadi perhatian banyak kalangan.

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Ahok Resmi Jadi Ketua KPK? Simak Faktanya Berikut Ini

Menyikapi ancaman ini, sejumlah ahli memberikan saran dan masukan pada pemerintah untuk memperhatikan aspek kesehatan dalam pembangunan IKN.

Tjandra Yoga Aditama, Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia menuturkan bahwa pemerintah harus lebih memperhatikan pembangunan fasilitas kesehatan. 

Menurutnya, pengetahuan banyak pihak terhadap potensi penyakit endemik ini masih kurang memadai. Dibutuhkan data yang paling akurat agar para ahli dalam membangun IKN ini menjadikan faktor kesehatan sebagai salah satu aspek penting yang harus diperhatikan. 

Pemerintah harus jeli dalam melakukan pengawasan dan analisis terhadap penyakit yang ada saat ini, agar dapat membuat kebijakan kesehatan yang tepat dan mencegah penyebaran penyakit yang mungkin terjadi di kemudian hari. 

Baca Juga: Kumpulan Link Twibbon Menyambut Bulan Suci Ramadhan 2023, Marhaban Ya Ramadhan

Menanggapi hal ini, Kementerian Kesehatan pada awal bulan Februari kemudian menyatakan bahwa pembangunan rumah sakit dan pusat-pusat kesehatan akan jadi prioritas dalam pembangunan IKN. 

Selain masalah kesehatan, pemindahan ibu kota dari Jakarta ke IKN ini juga membuat sejumlah pengamat lingkungan khawatir. Pasalnya pada tahun 2045, diprediksi jumlah rumah di IKN akan mencapai 1,9 juta rumah. Hal ini tentunya berpengaruh pada jumlah populasi yang secara tidak langsung akan mempengaruhi kondisi lingkungan.

Menurut para ahli, ledakan jumlah penduduk itu dapat merubah topografi tanah secara drastis. Peningkatan penggundulan hutan juga dapat terjadi secara signifikan dan menyebabkan kerusakan ekologis yang cukup parah.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: SCMP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah