“Kemarin dalam pertemuan di Davos, Menteri Leiber dari Belanda, dengan perdana menteri juga mengatakan Kartu Prakerja, mereka ingin melihat dan ini bisa direplikasi di negara-negara berkembang lainnya,” bebernya.
Hingga kini (sejak 11 April 2020), tercatat sebanyak 11,4 juta masyarakat Indonesia yang sudah mendapatkan manfaat dari program Kartu Prakerja.
Lebih lanjut, pemerintah tetap akan terus melanjutkan program ini di tahun 2022.
Selain itu, negara anggota UNESCO pun memberikan apresiasi positif atas keberhasilan Kartu Prakerja Indonesia.
Apresiasi tersebut disampaikan pada ajang International Conference on Adult Education (CONFINTEA VII) di Marrakesh, Maroko pada 15-17 Juni 2022.
Bahkan penelitian internasional yang dilakukan oleh Bank Dunia, United Nations Development Programme (UNDP), dan The Abdul Latif Jameel Poverty Action Lab Southeast Asia (J-PAL SEA) menyebutkan bahwa program Kartu Prakerja memiliki konsistensi yang positif.
“Program ini (kartu prakerja) mampu menghadirkan partisipasi penuh dari mereka yang tidak pernah menghadiri pelatihan,” kata Dr. Niamh O'Reilly selaku CEO AONTAS yang berasal dari Irlandia seperti yang dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari ANTARA Banten pada Rabu, 22 Juni 2022.
“Memungkinkan individu untuk mengidentifikasi pilihan pendidikan yang sesuai terkait dengan peluang kerja potensial, sambil mendorong partisipasi melalui dukungan moneter yang mempromosikan literasi keuangan,” sambungnya.
Baca Juga: Tes Psikologi: Watak Anda Dapat Tercermin dari Posisi Tidur, Ada yang Keras Kepala