PR TASIKMALAYA – Menteri BUMN, Erick Thohir secara jujur mengungkapkan cara mendapat keuntungan perusahaan BUMN.
Erick Thohir mengakui jika ada praktik jual-beli jabatan di perusahaan BUMN ketika bertamu di kanal YouTube Akbar Faizal Uncensored.
Bahkan Erick Thohir mengungkapkan harga fantastis jika ingin duduk di jabatan tinggi perusaahaan BUMN.
Erick Thohir tidak ingin membocorkan nama perusahaan BUMN tersebut.
Baca Juga: Sebut Pertamina Jadi Satu yang Rugikan BUMN, Ahok: Ini yang Saya Marah, Kelebihan ...
Dirinya bahkan mengakui jika mencari keuntungan terbilang mudah jika berada di perusahaan BUMN.
Kini BUMN memang sedang disorot berbagai pihak karena kerap tersandung masalah.
Belum lagi Erick Thohir yang memutuskan untuk me-merger beberapa perusahaan BUMN.
Baca Juga: Disebut Tak Menghargai Minoritas, Anies Baswedan Minta Bukti: Udah 4 Tahun nih
Langkah itu juga didukung oleh Presiden Joko Widodo.
Erick Thohir pun ungkap cara mencari keuntungan di perusahaan BUMN seperti yang dimuat Pikiran-Rakyat.com dengan judul “Erick Thohir Akui Ada Jual-Beli Jabatan di BUMN, Harga Dirut Rp25 Miliar”.
"Paling gampang di BUMN, cari uang itu mindah-mindahin jabatan, itu setorannya banyak dulu," kata Erick Thohir seperti dikutip dari YouTube Akbar Faizal Uncensored.
Baca Juga: Bertabur Bintang! Film Secret Akan Dibintangi D.O EXO hingga Won Jin Ah dan Shin Ye Eun
Pasalnya, praktik tersebut terjadi sebelum dirinya menjadi Menteri BUMN, dimana oknum yang ingin menjabat sebagai Direktur Utama BUMN memberi setoran.
"Pernah dihargai 1 direksi Rp25 miliar, direksi yang gede. Direktur utama lah Rp25 miliar kalo mau," ujar Erick Thohir.
Erick Thohir juga memastikan transaksi jual beli jabatan BUMN tidak terjadi lagi saat ini.
Baca Juga: Identitas Wanita yang Cekcok dengan Ibu Arteria Dahlan Terkuak, Refly Harun: Prosesnya Cepat Ya
Kalau sampai terjadi, pemegang saham langsung memproses secara hukum atau pelaku dilaporkan ke KPK.
"Terus apa konteksnya? Kalau saya terlibat hal-hal jual beli jabatan, yah gak mungkin saya bisa merger-in BUMN, bisa menangkap yang korupsi ya ga mungkin, saya langsung goyang badannya," tuturnya.*** (Muhamad Gilang Priyatna/Pikiran Rakyat)