Network
PR TASIKMALAYA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengajak warga Ibu Kota untuk tidak menunda vaksinasi Covid-19.
Vaksinasi yang disegerakan tentunya dapat mendukung momentum perbaikan setelah kasus aktif dan positif Covid-19 mulai menurun.
“Penting sekali bagi kita semua lanjutkan, yuk kita teruskan momentum perbaikan ini,” kata Anies Baswedan pada Senin, 26 Juli 2021.
Baca Juga: Pamer Lingkar Perut yang Menyusut hingga Berat Badan Turun 9 Kg, Ivan Gunawan: Viralin ya!
Anies Baswedan menjelaskan bagaimana vaksinasi sangat penting dilakukan.
Meski vaksinasi tidak 100 persen mencegah kematian, katanya, namun vaksinasi dapat menurunkan risiko keparahan dan kematian akibat Covid-19.
“Semakin tinggi tingkat vaksinasi maka semakin rendah tingkat risiko, jadi kita menyaksikan laporan di lapangan bahwa vaksinasi menurunkan risiko fatalitas secara signifkan,” jelasnya.
Baca Juga: Perseteruan Desiree Tarigan dan Hotma Sitompul Belum Usai, Begini Penjelasan Hotman Paris
Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Antara, Pemprov DKI Jakarta mencatat berdasarkan data Senin ini hingga pukul 10.00 WIB, persentase vaksinasi dosis pertama di Jakarta sudah mencapai 7,09 juta orang.
Persentase vaksinasi dosis pertama sudah menyentuh angka 80,5 persen dari total target vaksinasi di Jakarta mencapai 8,81 juta orang.
Target vaksinasi hingga 17 Agustus 2021 di Jakarta mencapai 7,5 juta orang.
Sementara itu, sebanyak 2,23 juta orang lainnya sudah mendapatkan vaksinasi dosis kedua dari target 8,81 juta.
Warga di DKI Jakarta dapat mendaftar melalui aplikasi Jakarta Kini (Jaki) atau mendatangi langsung sentra-sentra vaksinasi Covid-19 untuk mendapat vaksin.
Tak hanya itu, Pemprov DKI Jakarta didukung instansi terkait dan relawan mengerahkan mobil vaksinasi keliling untuk percepatan vaksinasi.
Baca Juga: Sempat Berselisih dengan Ruben Onsu Gegara Sarwendah, Boy William Minta Maaf: Mulut Gue Sesampah Itu
Informasi pengadaan vaksinasi pun diperbaharui setiap hari melalui sejumlah kanal-kanal informasi yang dikelola Pemprov DKI Jakarta.
Misalnya melalui media sosial Pemprov DKI Jakarta, Dinas Kesehatan DKI hingga Puskesmas dan kantor kecamatan dan kelurahan.
Diketahui, sejak pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat hingga saat ini memasuki penyesuaian PPKM, kasus aktif dan positif di DKI Jakarta mulai menurun.***
