Oleh sebab itu, Faisal Basri menyarankan agar Ngabalin dan Moeldoko dikeluarkan dari Istana.
"Bapak Jokowi kan tidak suka dengan orang yang kerap bikin gaduh," tulis Faisal Basri.
Diketahui, Ngabalin selaku Tenaga Ahli KSP selalu mengatakan hal yang kontoversial yang berujung kegaduhan.
Salah satunya seperti pembelaan Ngabali terkait rangkap jabatan rektor Universitas Indonesia, Ari Kuncoro.
Sedangkan Moeldoko, ia sempat membuat kegaduhan besar di perpolitikan Indonesia.
Moeldoko terlibat dalam pengambilalihan secara paksa Partai Demokrat dari kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono.
Pengambilalihan Partai Demokrat tersebut sempat membuat gaduh di kala Indonesia tengah fokus penanganan pandemi Covid-19.
Bahkan upaya pengambilalihan tersebut hingga saat ini masih terus diupayakan oleh Moeldoko dan sejumlah mantan kader Demokrat lainnya.***