“Di masa kini orang banyak berfilsafat dengan tindakan-tindakanya untuk jadi pelajaran filsafat di masa depan,” lanjutnya.
Menurut Budiman Sudjatmiko, banyak disiplin ilmu sosial yang bisa dan dapat menjadi kajian sejarah sampai saat kini.
“Dan banyak subyek ilmu sosial yang ada sampai 2019 terutama akan (dan harus) jadi subyek ilmu sejarah (ekonomi, politik, dan lain-lain),” tuturnya.
“Juga jadi filsafat (ekonomi, politik, dan lain-lain). Kenapa? Karena Revolusi 4.0 dan Pandemi Covid-19,” imbuhnya.
Selain itu, Budiman Sudjatmiko juga berpendapat bahwa ilmu sosial selain harus dekat dengan kajian sejarah dan filsafat, harus ‘ramah’ pula dengan rumpun ilmu alam atau eksakta.
Baca Juga: Sedih, Cita-Cita Besar King Nassar Ini Ternyata Belum Tercapai hingga Sekarang
“Selain jadi ilmu sejarah dan filsafat, ilmu-ilmu sosial harus melebur dengan Fisika, Kimia, Biologi, Komputer&Matematika untuk mengantisipasi masa depan,” ucapnya.
“Harus ada metode baru penjelasan (selain prediksi) kalau kata @DavidDeutshOxf dalam buku ‘The Fabric of Reality’,” sambungnya.
David Deutsh sendiri merupakan seorang psikis. Lebih jauh, menurutnya, harus ada integrasi antara Tafsir Multisemesta Fisika Kuantum, Ilmu Komputer Alan Turing, dan Biologi Evolusioner dari Charles Darwin dan Richard Dawkins.