Kritik Bernada Sindiran, Teddy Gusnaidi: Seharusnya SBY Sewa Aldi Taher untuk ‘Ajarkan Bocahnya’

- 8 Juli 2021, 19:40 WIB
Disebut manfaatkan kekacauan pandemi Covid-19, Teddy Gusnaidi menyarankan SBY sewa Aldi Taher ajari AHY dan Ibas Yudhoyono.
Disebut manfaatkan kekacauan pandemi Covid-19, Teddy Gusnaidi menyarankan SBY sewa Aldi Taher ajari AHY dan Ibas Yudhoyono. /Instagram.com/@teddygusnaidi

PR TASIKMALAYA – Politisi Teddy Gusnaidi melontarkan kritik bernada sindiran kepada dua putra Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yakni AHY dan Ibas Yudhoyono.

Teddy Gusnaidi melontarkan tanggapan balik terkait kritik yang dilontarkan AHY dan Ibas Yudhoyono terhadap kebijakan pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19 di Indonesia.

Bernada sindiran, Teddy Gusnaidi menyatakan sebaiknya AHY dan Ibas Yudhoyono ‘belajar’ kepada sosok selebritis Aldi Taher tentang cara menaikkan popularitas.

Baca Juga: Melanie Subono Beri Komentar Menohok Terkait Kasus Narkoba Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie: Awas ya...

“2 Bocahnya SBY, sibuk mengkritik pemerintah yang sedang bekerja menyeimbangkan antara ekonomi dan pandemi Covid-19,” kata Teddy Gusnaidi, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari postingan di akun Twitter @TeddyGusnaidi pada Kamis, 8 Juli 2021.

Memanfaatkan situasi untuk menjual sosok mereka yang sudah semakin sulit dijual,” lanjutnya.

Bernada satir, Teddy Gusnaidi ‘menyarankan’ SBY untuk menyewa Aldi Taher.

Baca Juga: Positif Gunakan Sabu, Ardi Bakrie Serahkan Diri ke Polda Metro Jaya setelah Nia Ramadhani Ditangkap

Cuitan Teddy Gusnaidi yang menyebut AHY dan Ibas Yudhoyono manfaatkan situasi pandemi Covid-19 untuk menaikkan popularitas.
Cuitan Teddy Gusnaidi yang menyebut AHY dan Ibas Yudhoyono manfaatkan situasi pandemi Covid-19 untuk menaikkan popularitas. Twitter.com/@TeddyGusnaidi

“Seharusnya SBY sewa Aldi Taher, untuk ajarkan bocahnya, bagaimana bisa menaikkan popularitas,” pungkasnya.

Saat ini, pemerintah sendiri sedang mencanangkan PPKM Darurat menangani pandemi Covid-19 di Jawa-Bali.

“Di masa PPKM Darurat, pemerintah memperkuat 3T (testing, tracing, treatment) dengan target positivity rate kurang dari 5 persen serta tracing mengincar 15 pelacakan kontak erat. Selain itu, pemerintah juga melakukan percepatan vaksinasi,” kata Satgas Covid-19, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari laman covid19.go.id.

Baca Juga: Pernah Jahili Perusahaan Game, Ini 10 Fakta Unik BTS yang Wajib ARMY Ketahui!

“Bagi kasus terkonfirmasi positif harus menjalani karantina/isolasi mandiri guna memutus rantai penyebaran,” sambungnya pada Dialog Produktif KPCPEN pada Rabu, 7 Juli 2021.

Satgas Covid-19 memaparkan data kasus penularan yang naik signifikan di bulan Juni 2021.

“Angka positif harian saat ini mencapai 28-30 ribu kasus, yang sangat dimungkinkan disebabkan oleh varian Delta yang mendominasi pulau Jawa,” katanya.

Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta 8 Juli 2021: Al Sogok Sumarno untuk Bongkar Kejahatan Elsa, Ricky Resmi Jadi Tersangka

“Penularan varian Delta sangat cepat yaitu lima sampai delapan kali lebih menular dibanding varian asli dengan penularan 2,5 sampai 3 kali,” lanjutnya.

Satgas Covid-19 menegaskan bahwa pelanggaran prokes, tidak melakukan vaksinasi, dan kerumunan yang terjadi menjadi sarana kemunculan varian baru.

“Varian Delta ini menguasai 17,7 persen varian yang bertransmisi di Indonesia. Sedangkan varian Alpha dan Beta hanya di bawah 2 persen,” ucap Satgas Covid-19.

Baca Juga: Pasca Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie Ditangkap Akibat Narkoba, Instagram Aburizal Bakrie Diserang Netizen

“Jadi jelas eskalasi kasus Covid-19 di Indonesia dipicu oleh varian Delta,” imbuhnya.

Khusus di DKI Jakarta, kasus Covid-19 menular secara cepat dengan meningkat sebanyak dua kali lipat.

Proses vaksinasi dapat membantu menangkal masuknya varian Covid-19 Delta ke dalam tubuh manusia.***

Editor: Arman Muharam

Sumber: Twitter @TeddyGusnaidi covid19. go id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x