2. “Soal perempuan bukanlah soal buat perempuan saja, tetapi soal masyarakat, soal perempuan dan laki-laki,” diucapkan ketika berada di Yogyakarta tahun 1947
3. “Gantungkan cita-citamu setinggi langit. Bermimpilah setinggi langit. Jika engkau jatuh, engkau akan jatuh di antara bintang-bintang,” Soekarno, 2 Mei 1964
4. “Jangan lembek, mohon Tuhan supaya bangsa Indonesia menjadi satu bangsa yang jaya di dunia, menjadi bangsa kuat dan tabah,” Soekarno, 17 Agustus 1945
5. “Saya menghindari segala pendewaan person, saya tidak mau didewa-dewakan. Pendewaan seorang pemimpin, pendewaan seorang pemuka adalah satu hal yang salah,” Soekarno, 1966
6. “Selamilah terus lautan-ilmu pengetahuan, tapi jangan tenggelam! Jangan mati di ‘dasarnya’ lautan ilmu pengetahuan itu. Timbullah kembali dengan membawa mutiara untuk hiasan Ibu Pertiwi,” Soekarno, April 1959
Baca Juga: 4 Zodiak Ini Paling Moody dan Pemarah dalam Astrologi, Mulai dari Cancer hingga Aries
7. “Kalau kita mencari demokrasi, hendaknya bukan demokrasi Barat, tetapi permusyawaratan yang memberi hidup, yakni politiek economische-democratie yang mampu mendatangkan kesejahteraan sosial!”
8. “Gotong royong adalah pembantingan tulang bersama, pemerasan keringat bersama, perjuangan bantu-binantu bersama,” Soekarno, 1 Juni 1945
9. “Bagi saya ilmu pengetahuan hanyalah berharga penuh jika ia dipergunakan untuk mengabdi kepada praktek hidupnya manusia, atau praktek hidupnya bangsa, atau prakteknya hidupnya dunia kemanusiaan,” Soekarno, 19 September 1951.***