Network
PR TASIKMALAYA – Hubungan Ganjar Pranowo dan Puan Maharani kini dikabarkan tengah memanas.
Kabar tersebut memanas ketika Puan Maharani tidak mengundang Ganjar Pranowo, ketika Puan Maharani ada acara di Semarang.
Publik kemudian menduga-duga apa yang terjadi di antara Puan Maharani dan Ganjar Pranowo.
Baca Juga: Simak 9 Jenis Kecerdasan Ganda yang Dimiliki Manusia Berikut Ini, Termasuk Jenius Apakah Anda?
Apakah benar benar Puan Maharani sedang tidak berhubungan baik dengan Ganjar Pranowo.
Terkait dengan hal tersebut, pengamat politik Rocky Gerung turut buka suara.
Rocky Gerung menilai, saat ini diduga tengah terjadi konflik internal di tubuh PDIP.
Selain itu, Rocky Gerung juga mengatakan bahwa saat ini Ganjar Pranowo merupakan sosok populer.
Oleh karena itu, tidak heran jika elektabilitas Ganjar Pranowo tengah naik.
“Karena memang Ganjar itu, meledak dukungannya karena popularitas,” tutur Rocky Gerung seperti yang dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari kanal YouTube Rocky Gerung Official yang diunggah Senin, 24 Mei 2021.
Rocky Gerung menambahkan, saat ini politik sangat dipengaruhi besar oleh sosok tokoh.
Meski partai berpengaruh, namun sosok tokoh jauh lebih berpengaruh di tengah-tengah masyarakat.
“Kan memang politik ya soal tokohnya, bukan apa partainya,” tutur Rocky Gerung.
Baca Juga: Riding ke Kintamani Bali, Billy Syahputra Mendadak Berhenti: Enggak Kuat Bro
Kemudian Rocky Gerung menyinggung soal Puan Maharani yang ‘berdarah biru’.
“Matangnya Puan di dalam partai, tetapi tidak matang dalam relasi politik. Karena terlihat kaku dan kurang mampu mengeksploitasi isu dan terlalu mengandalkan kedarah biruan itu,” kata Rocky Gerung.
Lebih lanjut Rocky Gerung membandingkan Puan Maharani dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
“Kalau AHY hanya mengandalkan darah biru, itu sama juga. Tapi bedanya AHY mampu untuk mengolah politik nasional karena dia memang otaknya bagus,” jelas Rocky Gerung.
Menurut Rocky Gerung, perkara yang melibatkan Puan Maharani ini hanya masalah kecerdasan dalam politik.
“Ini cuman kecerdasan dalam politik,” pungkasnya.***
