Meski Vaksin Nusantara Jadi Polemik, Siti Fadilah Supari Ungkap Alasan Mau Jadi Relawan Vaksin Besutan Terawan

- 18 April 2021, 16:20 WIB
Mantan Menteri Kesehatan, Siti Fadilah Supari berbincang dengan Karni Ilyas soal Vaksin Nusantara yang dikembangkan dr. Terawan.*
Mantan Menteri Kesehatan, Siti Fadilah Supari berbincang dengan Karni Ilyas soal Vaksin Nusantara yang dikembangkan dr. Terawan.* /Antara Foto/Rivan Awal Lingga

PR TASIKMALAYA - Wartawan senior, Karni Ilyas baru-baru ini mengundang mantan Menteri Kesehatan (Menkes), Siti Fadilah Supari untuk berdiskusi soal vaksin Covid-19. 

Perbincangan Karni Ilyas dengan Siti Fadilah Supari tersebut disiarkan secara langsung di kanal YouTube Karni Ilyas Club pada Jumat, 16 April 2021. 

Karni Ilyas mengangkat tema tentang kebingungan rakyat soal vaksin Covid-19. 

Baca Juga: Shotaro NCT Akhirnya Buat Akun Instagram Pribadi, NCTzen Sudah Follow?

Di Indonesia sendiri saat ini, ada dua vaksin yang sudah digunakan, yaitu vaksin Sinovac buatan Tiongkok dan vaksin AstraZeneca buatan Inggris. 

Saat ini, pemerintah sedang mengembangkan vaksin Covid-19 buatan dalam negeri yang dinamakan vaksin Merah Putih.

Bersamaan dengan itu, pemerintah juga mengimpor vaksin Covid-19 dari berbagai negara, di antaranya Tiongkok, Amerika Serikat, dan Inggris. 

Baca Juga: Resep dan Cara Membuat Nasi Telur Rice Cooker, Cocok untuk Hidangan Buka Puasa dan Sahur

Siti Fadilah Supari menyambut baik adanya vaksin Nusantara yang dikembangkan oleh Mantan Menteri Kesehatan dr. Terawan.

Alasannya adalah vaksin Nusantara adalah vaksin buatan dalam negeri dan merupakan suatu kebanggaan bisa membuat vaksin sendiri. 

Meskipun masih dalam tahap penelitian, Siti Fadilah Supari tetap mendukung adanya vaksin Nusantara ini, walaupun pada akhirnya tidak berhasil. 

Baca Juga: Aurel Hermansyah Hamil di Luar Nikah? Atta Halilintar: Bukti Nyata!

Menurutnya, meskipun tidak berhasil, ini adalah sebuah ikhtiar untuk mengakhiri pandemi Covid-19. 

"Satu produksi dalam negeri, kedua inovasi anak bangsa," kata Siti Fadilah Supari, sebagaimana dikutip Tasikmalaya.Pikiran-Rakyat.com.

"Jadi kalau ini (vaksin Nusantara) tidak terbukti ya maaf saja ini tidak bisa diteruskan," sambungnya. 

Baca Juga: Link Streaming dan Sinopsis Preman Pensiun 5, Senin 19 April 2021: Risa memiliki Dendam kepada Marina

Namun, bila berhasil maka itu akan menjadi hal yang baik juga sekaligus menjadi alasan Siti Fadilah Supari menjadi relawan vaksin Nusantara buatan dr. Terawan. 

"Kalau terbukti ya ini suatu hal yang sangat bagus, makanya saya mau jadi relawan," ucapnya. 

Siti Fadilah Supari juga mengungkapkan kondisi dirinya yang sudah lanjut usia dan memiliki komorbid, memiliki perhatian khusus terkait vaksin yang akan digunakan. 

Baca Juga: Teman Dekat Billy Syahputra, Memes Prameswari Buka Suara Terkait Kesedihannya Karena Hal Ini

Lebih lanjut, Siti Fadilah Supari bercerita bahwa sudah mengenal mantan Menteri Kesehatan, dr. Terawan sejak dirinya menjabat menteri. 

Ia memaparkan bahwa dr. Terawan sebetulnya adalah seorang peneliti. 

"Kalau sudah neliti ya dia nekat," tutur Siti Fadilah Supari. 

Baca Juga: Ungkap Kemungkinan Rujuk dengan Gading Marten, Gisel: Nggak Ada yang Pernah Bisa Tahu

Sebelumnya diketahui, Siti Fadilah Supari adalah Menkes yang dulunya pernah menangani kasus virus Flu Burung. 

Pada saat itu, Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO sudah menghubungi Siti Fadilah Supari untuk mengumumkan episenter atau pusat pandemi. 

WHO tadinya akan mengumumkan Indonesia sebagai pusat pandemi Flu Burung. 

Baca Juga: Tengah Hamil Muda, Nagita Slavina Ajak Sang Anak Rafathar Jalan-jalan

Menanggapi tindakan yang akan dilakukan WHO, dirinya marah besar. 

Dengan langkah sigap bersama timnya di lapangan, akhirnya penyebaran virus Flu Burung bisa dihentikan. 

"Waktu itu saya marah besar. Tapi, akhirnya saya bisa membuktikan bahwa virus Flu Burung bisa dihentikan," cerita Siti Fadilah Supari. 

Baca Juga: Duduk Sendiri Saat Upacara Pemakaman, Ratu Elizabeth Tulis Pesan Mesra Terakhir untuk Pangeran Philip

Ditanya oleh Karni Ilyas tentang seandainya jadi Menteri Kesehatan sekarang, Siti Fadilah Supari enggan berkomentar. 

"Saya nggak berani berandai-andai, maaf ya," ucap Siti Fadilah Supari. 

Di sisi lain, Badan Pengawas Obat-obatan dan Makanan (BPOM) menyatakan akan mempercepat proses produksi vaksin Merah Putih. 

Baca Juga: Denny Darko Ramal Jodoh Amanda Manopo, Ternyata Jodohnya Bukan dari Kalangan Selebritis

"Kami sudah menerbitkan tools pengembangan vaksin di lembaga riset dan kami menyambut baik bahwa progres sudah berjalan dan tentu kita harus bersabar," kata Kepala BPOM, Penny Lukito. 

Penny mengatakan pihaknya mendorong produksi vaksin Merah Putih ini agar sesuai rencana jadwal sebelumnya. 

"Kita all out membantu sehingga vaksin Merah Putih ini bisa secepatnya sesuai timeline yang ada atau akan dipercepat, kita lihat nanti progresnya untuk bisa terwujud setiap tahapannya,” terang Penny dikutip Tasikmalaya.Pikiran-Rakyat.com dari PMJ News.

Baca Juga: Widya Amelia Melahirkan, Selebgram Yoga Arizona Paparkan Arti Nama Sang Buah Hati

Dalam pembuatan vaksin Merah Putih ini, BPOM menjamin mutu, keamanan, dan khasiat dari vaksin tersebut. 

Pihaknya juga menyatakan telah bekerja sama dengan lembaga penelitian, universitas, PT Bio Farma, dan lainnya.*** 

Editor: Asri Sulistyowati


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x