Hal serupa juga terjadi kepada partai Gerindra dimana dari hasil Pileg 2019 mencapai 15,8 persen menjadi 5,6 persen.
Untuk Partai Demokrat mengalami kenaikan suara dimana dari yang sebelumnya 5,2 persen menjadi 7,1 persen suara.
Alfian menyebutkan PDIP mengalami stagnasi meskipun partai besutan dari Megawati Soekarnoputri itu unggul.
Sementar untuk PSI mampu meraih elektabilitas yang meningkat sebanyak dua kali lipat dari perolehan Pemilu 2019
"Jika terus meningkat, PSI bisa menyalip dan menjadi parpol terbesar di DKI Jakarta," ujar Alfian.
Kenaikan elektabilitas PSI di DKI Jakarta dipengaruhi oleh sikap kritis dari wakil rakyat PSI di DPRD DKI Jakarta seperti membahas iso banjir, rumah dengan DP 0 persen serta transparansi anggaran.
Baca Juga: Disebut Tidak Paham Pancasila, Haris Pratama Sarankan Nadiem Makarim Mundur dari Mendikbud
Sementara itu dua partai pengusung Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yaitu PKS dan Gerindra justru rontok.
"Kinerja Anies yang tidak menunjukkan prestasi signifikan turut memberi disinsentif bagi parpol-parpol pengusung-nya," ujar Alfian menjelaskan.
Beberapa partai politik lain yang mengalami penurunan adalah NasDem, PKB, PAN dan PPP.