PR TASIKMALAYA - Ketua Umum ProDEM Iwan Sumule memberikan kritik kepada Ganjar Pranowo dan perihal kerumunan Presiden Jokowi.
Menurut Iwan Sumule, Ganjar Pranowo dan Jokowi nampak sibuk pencitraan sementara rakyat kebanjiran dan tak surut-surut.
Kritik Iwan Sumule terhadap Ganjar Pranowo ini disampaikan langsung melalui akun Twitternya @KetumProDEM pada Rabu, 24 Februari 2021.
Baca Juga: Isu Varian Baru Covid-19, Ahli Epidemiologi: Mutasi Virus Bisa Terjadi karena 3T dan 5M Masih Lemah
"Tampak sibuk urus pencitraan menuju Istana, sementara rakyat kebanjiran dan banjir tak surut-surut," tuturnya dikutip Pikiranrakyat-Tasikmalaya.com dari akun Twitternya @KetumProDEM.
Bahkan menariknya, Iwan Sumule menilai Ganjar Pranowo mulai terlihat seperti Jokowi.
"Lucunya, sudah mulai ikut kagetan seperti presiden Jokowi," tuturnya.
Iwan Sumule menebak, Gubernur Ganjar Pranowo nampak serius dan punya keinginan menjadi Presiden RI.
Baca Juga: Ganjar Pranowo Minta Masyarakat Kelola Rest Area di Jalan Tol Jateng Sebagai Pengembangan UMKM
"Berarti serius Mas Ganjar Pranowo ingin jadi presiden," pungkasnya.
Iwan Sumule juga menyayangkan bahwa hingga kini Indonesia masih dilanda isu radikal dan juga khilafah yang memecah belah.
"Ironi, isunya masih radikal dan khilafah, tak menyatukan, membelah," pungkasnya.
Tampak sibuk urus pencitraan menuju ISTANA, sementara rakyat kebanjiran dan banjir tak surut².
Lucunya, sudah mulai ikut KAGETAN seperti presiden @jokowi. Berarti serius Mas @ganjarpranowo ingin jadi presiden.
Ironi, isunya masih radikal dan khilafah. Tak menyatukan, membelah. pic.twitter.com/rrr18Ywqbx— Bos Sumule (@KetumProDEM) February 24, 2021
Tidak hanya mengkritisi Ganjar Pranowo, Iwan Sumule dalam unggahannya juga angkat bicara terkait kerumunan Presiden Jokowi.
Baca Juga: Ganjar Pranowo Minta Masyarakat Kelola Rest Area di Jalan Tol Jateng Sebagai Pengembangan UMKM
Iwan Sumule mengulas kejadian kerumunan yang alasannya spontanitas.
"Alasannya spontanitas, dan ada juga pelemparan paket kepada kerumunan massa oleh Jokowi," tuturnya dikutip Pikiranrakyat-Tasikmalaya.com dari akun Twitternya @KetumProDEM.
Alasannya spontanitas, dan ada juga pelemparan paket kepada kerumunan massa oleh @jokowi.
Di video tampak tak ada prokes, massa tak pakai masker, menunjukan pemda tak berlakukan prokes dan aturan PPKM seperti instruksi pemerintah pusat.
Rakyat dihukum, rakyat diminta maklum. ???? pic.twitter.com/GrKzu2UY0j— Bos Sumule (@KetumProDEM) February 23, 2021
Iwan Sumule mengulas video di mana Jokowi yang berada di sebuah mobil tengah dikerumuni oleh banyak massa.
"Di video tampak tak ada prokes, massa tak pakai masker," tuturnya.
Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 Bagi Insan Pers Akan Dimulai 25 Februari 2021 Mendatang
Iwan Sumule mengatakan bahwa Pemda tidak menerapkan prokes seperti diinstruksikan Pemerintah pusat.
"Menunjukan pemda tak berlakukan prokes dan aturan PPKM seperti instruksi pemerintah pusat, rakyat dihukum, rakyat diminta maklum," tegas Iwan Sumule. ***