Ferdinand Hutahaean menganggap penyebabnya ialah kurangnya masyarakat dalam mendapat informasi tentang vaksin yang benar.
Hal ini didukung dengan akibat dari beredarnya berita palsu atau hoaks tentang vaksin dikalangan masyarakat.
Sehingga, wajar apabila masyarakat ragu untuk mendapatkan suntikan vaksinasi Covid-19.
Selain itu juga angka 41 persen itu didapatkan dari hasil survei ilmiah.
“Survei yang dilakukan oleh Indikator Politik ini menunjukkan bahwa masyarakat sempat ragu akibat banyaknya hoaks yang beredar tentang vaksin,” ujar Ferdinand Hutahaean.
Sebelumnya, lembaga survei Indiaktor Politik Indonesia yang telah merilis hasil suvei nasional tentang masalah dan tantangan vaksinasi.***