Berikan Prediksi Cukup Mengerikan untuk Indonesia, Erick Thohir: itu Kenyataan yang Harus Dihadapi

11 September 2020, 20:28 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir.* /ANTARA/Adam Bariq

PR TASIKMALAYA - Menteri BUMN Erick Thohir memberikan prediksi yang cukup 'mengerikan'.

Prediksi itu berkaitan dengan kasus Covid-19 di Indonesia yang kian hari kian meningkat.

Pernyataannya itu ia ungkapkan dalam acara virtual yang digelar pada Jumat, 11 September 2020.

Baca Juga: CEO Mengundurkan Diri Karena Tekanan Pemerintahan Donald Trump, Operasional TikTok AS Jadi Rebutan

Erick mengatakan bahwa kemungkinan kasus Covid-19 di Tanah Air bisa mencapai 500 ribu di akhir Desember tahun ini.

Hal itu bisa terjadi jika masyarakat memang tidak mau menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.

"Kalau enggak disiplin, maka angka sangat tinggi di awal tahun depan. Asumsi jelek saja, kalau sehari 3 ribu akhir Desember bisa 500 ribu. Ini kenyataan yang harus dihadapi," ujar Erick.

Meski begitu, ia tahu bahwa kenaikan pasien Covid-19 di Indonesia masih rendah dibandingkan beberapa negara lain.

Baca Juga: Hoaks Atau Fakta: Apakah Kakek dari Politisi PDIP Arteria Dahlan Benar-benar Seorang PKI?

Di antaranya Brazil, India, dan Amerika Serikat yang memiliki pasien terjangkit cukup tinggi.

"India, Amerika, Brazil di 4 juta. Sekarang India mendapat 1 juta dalam 12 hari. Kita enggak mau mendekati itu," katanya, dikutip oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs Warta Ekonomi dengan judul Prediksi Seram dari Erick: Itu Kenyataan yang Harus Dihadapi.

Saat ini pemerintah terus meningkatkan tes PCR maupun Swab Test untuk bisa mendeteksi Covid-19.

Baca Juga: Imbauan Baru MUI: Jangan Melaksanakan Salat Jumat dan Lima Waktu Berjamaah di Masjid

Diberitakan Sindonews, delapan provinsi diutamakan dalam penyembuhannya karena menyumbang 70% ekonomi Indonesia.

"Di Jakarta tesnya udah tinggi dibandingkan provinsi lainnya. Ada delapan provinsi yang kita utamakan karena banyaknya yang terjangkit, apalagi delapan provinsi ini menyumbang ekonomi Indonesia," jelasnya.*** (Redaksi WE Online)

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Warta Ekonomi

Tags

Terkini

Terpopuler