PR TASIKMALAYA - Politikus senior PDIP, Aria Bima, telah menarik perhatian publik dengan pernyataannya yang mengundang kontroversi.
Ia mengungkapkan ketidakikhlasannya jika Presiden Jokowi dan Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka mendukung bakal calon presiden (capres) lain di luar PDIP, termasuk Prabowo Subianto.
"Ya betul, saya tidak ikhlas. Saya tidak ikhlas kalau Pak Jokowi dan Mas Gibran mendukung Prabowo," ucap Aria Bima.
Sebagai seorang kader partai, Aria Bima merasa heran dengan alasan-alasan di balik dinamika politik yang semakin mencuat, terutama terkait sikap Presiden Jokowi yang beberapa kali menunjukkan dukungan kepada salah satu bakal capres.
Baca Juga: Aria Bima PDIP Ungkap Ketidakikhlasan Jika Jokowi dan Gibran Dukung Prabowo
Hal ini juga terlihat dari pergerakan politik kedua putra Presiden, yakni Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep.
"Sebagai kader partai, sebagai orang yang semua hal diberikan kepada Pak Jokowi dan Gibran ada apa? PDIP salah apa? Bu Mega salah apa? Wong semua hal sudah diberikan. Apa yang belum diberikan? Sampai hari ini loh ya, sampai hari ini," tegasnya.
Aria Bima menekankan bahwa PDIP telah memberikan segala bentuk dukungan kepada Jokowi sepanjang karir politiknya hingga Jokowi berhasil menduduki kursi presiden.
Kader PDIP ini merasa bahwa semua pencapaian tersebut telah diberikan oleh partainya kepada Jokowi dan Gibran. Oleh karena itu, dia bertanya apa yang masih kurang dari pihak PDIP.
Baca Juga: Rumah Sakit Al Ahli dan Jalur Gaza Diserang Israel, Jokowi: Indonesia Mengecam Keras
Komentar Aria Bima ini juga merujuk pada pertanyaan yang diajukan oleh Ketua DPP PDIP, Puan Maharani, mengenai sikap Presiden Jokowi dalam Pemilu 2024. Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya dari ANTARA.
Pertanyaan tersebut adalah, "Pak Jokowi masih mendukung Ganjar atau kandidat lain?". Menurut Aria Bima, pertanyaan semacam itu tidak akan timbul jika situasinya baik-baik saja.
Pernyataan kontroversial Aria Bima mencerminkan dinamika politik yang semakin panas menjelang Pemilu 2024, dimana dukungan dari berbagai pihak dan kemungkinan adanya aliansi menjadi sorotan.
Sebagai seorang kader PDIP, Aria Bima menyuarakan ketidakpuasannya atas perkembangan tersebut, yang semakin mengukuhkan kompleksitas politik di Tanah Air.***