PR TASIKMALAYA - Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin akan berdiskusi dengan WHO soal persiapan endemi pada bulan ini.
Diskusi Budi Gunadi soal endemi pada bulan ini, akan melibatkan Dirjen Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Ghebreyesus.
Budi memastikan bahwa perbincangan dengan WHO soal endemi akan dilakukan bulan ini, namun tidak dipastikan kapan berlangsung diskusi ini.
Pernyataan tersebut disampaikan Menkes Budi terkait soal endemi pada Senin, 20 Maret 2023 di Jakarta.
Baca Juga: Mengenal KWANGYA 119 dalam SM Entertainment Culture Universes: Arti, Fitur, dan Lainnya
"Mau ketemu sebentar lagi. Bulan ini, doain ya," kata Budi Gunadi Sadikin.
Dilansir dari ANTARA, Pemerintah Indonesia diketahui juga melakukan diskusi intensif dengan tiga negara. Seperti Amerika Serikat, Jepang, dan India.
Tiga negara tersebut akan ingin melalukan deklarasi, jika sudah memasuki fase endemi. Artinya, Covid-19 sudah turun secara dratis.
Epidemiolog dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM-UI) bernama Iwan Ariawan, menyebutkan apa saja syarat Indonesia untuk mendeklarasikan untuk endemi.
Baca Juga: Tes IQ: Anak Ini Sangat Malas! Ayo Bantu Cari Temukan 3 Perbedaan pada Gambarnya dalam 25 Detik!
Pertama adalab penurunan kasus positif Covid-19 di Indonesia, selanjutnya PPKM seluruh wilayah berada di posisi level 1.
"Kalau di Indonesia, dalam aturan hukumnya tidak pernah menyatakan pandemi, tapi Kedaruratan Kesehatan Masyarakat. Itu kan masih ada sampai sekarang meski PPKM sudah dicabut," katanya.
Ketentuan tersebut tertuang dalam Keputusan Presiden RI Nomor 11 Tahun 2020 tentang Penetapan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat COVID-19.
"Kalau dari kami, para epidemiolog, itu sudah siap dicabut dari segi epidemiologi," katanya.
Baca Juga: KUR BRI 2023: Ini Dia Syarat Penting untuk Pengajuan Pinjaman
Sebagai informasi, dalam beberapa bulan terakhir kasus positif Covid-19 di seluruh wilayah mulai minim.
Bahkan pencabutan PPKM pada awal 2023, menunjukan jika Indonesia sudah mulai siap menuju endemi.
Bahkan RSDC Wisma Atlet hanya menyisakan satu tower untuk berjaga-jaga karena penurunan kasus postifi di Indonesia secara dratis karena program vaksinasi Covid-19 dari pemerintah.***