PR TASIKMALAYA - Isu soal polisi yang menyamar sebagai wartawan televisi menjadi perhatian publik baru-baru ini.
Namun, Polri memastikan polemik tersebut tidak menghambat atau mempengaruhi kebebasan pers di wilayah tersebut.
Hal itu disampaikan Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol Dedi Prasetyo kepada awak media Sabtu, 17 Desember 2022.
Lanjut Dedi dalam keteranganya, dalam hal ini Polri telah berkoordinasi dengan Polda Jateng terkait tugas-tugas intelijen termasuk yang melibatkan Iptu Umbaran Wibowo.
Baca Juga: Alchemy Of Souls Part 2 Episode 3 Hari Ini: Jin Bu Yeon Terlihat Agresif, Jang Wook Kebingungan
"Setelah saya komunikasikan dengan teman-teman di Jawa Tengah bahwa kegiatan terkait menyangkut masalah kebebasan pers di Jawa Tengah semua berjalan dengan sangat baik, termasuk di Blora sendiri," ujar Dedi.
Menurut Dedi, tugas teknis intelijen memang bersifat tertutup dalam hal ini yang terjadi pada Iptu Umbaran Wibowo.
Hal ini bukan hanya terjadi di Indonesia lanjut Dedi, tetapi ini terjadi di berbagai negara lain di dunia.
Baca Juga: Siap Kandaskan Impian Messi, Dembele Yakin Prancis Jadi Juara Piala Dunia 2022
Dedi menjelaskan, keberadaan Iptu Umbaran yang berstatus intel polisi bekerja selama 14 tahun sebagai wartawan tidak menghambat kebebasan pers.
"Yang jelas intinya itu, hubungan komunikasi dengan teman-teman media juga di sana tidak ada kendala. Semua berjalan dengan baik," ujarnya dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari PMJ News Sabtu, 17 Desember 2022.
Diberitakan sebelumnya, seorang wartawan bernama Umbaran Wibowo secara tiba -tiba diangkat menjadi Kapolsek Kradenan Jawa Tengah.
Baca Juga: Persebaya Peroleh Hasil Imbang Lawan Persija, Aji Santoso: Cukup Fair
Setelah ditelusuri, Umbaran Wibowo ternyata seorang polisi berpangkat Iptu yang bekerja sebagai wartawan TVRI yang ditugaskan di wilayah Pati.
Selama empat belas tahun Iptu Umbaran tercatat dalam data Dewan Pers sebagai Wartawan TVRI Jateng.
Iptu Umbaran pernah mengikuti uji kompetensi wartawan tahun 2018 lewat lembaga penguji PWI dengan status sebagai wartawan madya.***