Dunia Tengah Alami Kegentingan Ekonomi, Jokowi: Jangan Sampai Lakukan Gas Tanpa Sebuah Kendali Rem

1 Juli 2020, 09:19 WIB
Jokowi Ancam Reshuffle Kabinet, Pengamat : Kemenkes dan Kemensos Kurang Optimal Tangani Covid-19.* /ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/

PR TASIKMALAYA - Indonesia dan dunia kini tengah dibayang-bayangi oleh resesi yang diperkirakan sudah masuk resesi.

"Dunia diperkirakan pada tahun 2020 akan terkontraksi minus 6 sampai minus 7,6, Artinya global, dunia, sudah masuk ke namanya resesi," ujar Presiden Indonesia Joko Widodo.

Hal itu membuat Joko Widodo gencar untuk menekan pemerintah dalam mengatur dan mengelola laju dan henti kesehatan dengan ekonomi.

Baca Juga: Pembelot Korsel Hina Sang Istri, Kim Jong Un Dilaporkan Murka dan Ledakkan Kantornya

Resesi yang ditimbulkan ini merupakan dampak dari adanya pandemi Covid-19 yang menyerang dunia.

Ia meminta para jajaran pimpinan untuk betul-betul mengatur 'gas dan rem' atau laju dan henti penanganan Covid-19 di wilayah masing-masing berdasarkan tahapan dan indikator yang ada.

"Saya harapkan bapak/ibu dan saudara-saudara sekalian gas dan remnya itu betul-betul diatur, jangan sampai melonggarkan tanpa sebuah kendali rem sehingga mungkin ekonominya bagus tetapi Covid-19 juga naik. Bukan itu yang kita inginkan," ujar Jokowi dikutip oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs Antara.

Bukan hanya meminta pejabat daerah saja, namun Jokowi juga meminta untuk jajaran forkominda, TNI Polri, dan seluruh gugus tugas agar dengan serius menjaga supaya bisa berjalan dengan baik.

Baca Juga: Cerai dengan Engku Emran, Laudya Cynthia Bella: Berbagai Upaya Sudah Kami Lakukan

"Oleh sebab itu, Saya titip jangan sampai membuka pada tatanan baru new normal, tetapi tidak melalui tahapan-tahapan yang benar," ujarnya.

Ia juga menyebut bahwa pengendalian Covid-19 harus seiring dengan perekonomian yang tidak terganggu meskipun hal itu tidak mudah.

"Ini bukan barang yang mudah. Semua negara mengalami dan kontraksi ekonomi terakhir yang Saya terima," tambahnya.

Kepala Negara menyebutkan pada tahun ini Singapura diprediksi mengalami minus ekonomi 6,8 persen, Amerika -9,7 persen, Inggris -15,4 persen, Jerman -11,2 persen , Prancis -17,2 persen, da Jepang -8,3 persen.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler