BMKG Kirim Tim Aksi Cepat Tepat Mitigasi Gempa Tapanuli Utara

4 Oktober 2022, 17:41 WIB
Ilustrasi - BMKG mengirimkan tim aksi cepat tepat mitigasi gempa Tapanuli UtaraProvinsi Sumatera Utara, dalam rangka mewujudkan motto BMKG. /Akhmad Usmar /

PR TASIKMALAYA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) membentuk dan menerjunkan tim aksi cepat mitigasi pascagempa di Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara, dalam rangka mewujudkan motto BMKG Amanah dan Kebanggaan.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, tindakan cepat tersebut merupakan tindak lanjut dari tindakan BMKG di daerah yang terkena gempa dengan meredam ketakutan masyarakat untuk menghindari provokasi isu hoaks.

"Tim sedang berkoordinasi dengan pejabat terkait untuk mempercepat dan memperluas penyebaran informasi keselamatan," ujar Dwikorita, dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari ANTARA.

Sebelumnya, gempa berkekuatan 5,8 magnitudo di Tapanuli Utara pada 1 Oktober lalu merusak beberapa bangunan di sekitarnya.

Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan, Kemenag Mengajak Umat Islam untuk Mendoakan Korban

Dampak gempa dirasakan oleh masyarakat dan kabupaten sekitar lokasi gempa.

Hingga Selasa, BMKG mencatat 117 gempa susulan, 15 di antaranya dirasakan masyarakat.

Pada peristiwa gempa di Tapanuli Utara berikut ini, beberapa isu hoaks beredar di masyarakat dan menimbulkan kepanikan yang berlebihan di sekitar wilayah gempa dan masyarakat setempat, kata Dwikorita.

“Dalam mendorong mitigasi pascagempa induk, BMKG membentuk tim aksi cepat. Tim turun ke lapangan untuk menenangkan masyarakat terkait isu hoaks yang beredar,” ujarnya.

Baca Juga: Tes Psikologi: Hal yang Dilihat Ternyata Bisa Ungkap Kelebihan Karakter Anda

Sementara itu, peneliti dari Sekolah Tinggi Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (STMKG), Marzuki Sinambela mengatakan, tindakan cepat tim BMKG akan mendorong percepatan langkah mitigasi gempa di Tapanuli Utara.

Pantauan BMKG, gempa Tapanuli Utara pada 1 Oktober tidak akan diikuti gempa susulan dengan kekuatan lebih besar.

Hingga Selasa, terjadi penurunan, baik besaran maupun frekuensinya.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Anda Orang yang Tertutup atau Ramah? Ungkap Karakter Lewat Bentuk Hidung

Marzuki mengatakan, berdasarkan kajian para ahli, sesar Sumatera yang melintasi kawasan Tarutung, khususnya ruas Renun, berpotensi memicu gempa bumi dengan magnitudo maksimum M7.8, dan Segmen Toru berpotensi maksimum. besarnya M7.4.

"Namun, ini potensi dan bukan prediksi. Kita tidak akan pernah tahu kapan itu terjadi," kata Marzuki.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler