Perang Rusia-Ukraina Berdampak pada Pangan Dunia, Jokowi: Stok Nggak Bisa Dijual

7 Juli 2022, 21:15 WIB
Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa perang antara Rusia dan Ukraina berdampak pada komoditas pangan dunia. /Kremlin.ru

PR TASIKMALAYA - Presiden Republik Indonesia (RI) Jokowi mengatakan bahwa perang antara Rusia dan Ukraina berpengaruh terhadap pangan dunia, terutama gandum.

Pada saat Presiden Jokowi melaksanakan lawatan ke Ukraina dan Rusia, ia sempat menanyakan langsung hal tersebut. 

Jokowi bertanya kepada Volodymyr Zelensky yang diketahui sebagai Presiden Ukraina dan kepada Vladimir Putin selaku Presiden Rusia.

Sebagaimana dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari PMJ News, pada saat itu, Jokowi menanyakan tentang ketersediaan gandum di dua negara tersebut.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Pilih Salah Satu Simbol, Itu Akan Ungkapkan Kedalaman Alam Bawah Sadar Anda 

Menurut ayah dari Wali Kota Solo Gibran Rakabuming itu, stok gandum di Ukraina dan Rusia sangat berlimpah.

Namun, tidak dapat dijual ke negara yang lain.

Jokowi menyampaikan bahwa di Ukraina terdapat 22 juta ton stok gandum

"Di Ukraina saja ada stok gandum waktu ke sana saya tanya langsung ke Presiden Zelensky berapa stok yang ada di Ukraina,” ungkap Jokowi. 

Baca Juga: Ms Marvel Memiliki Kekuatan Baru di MCU, Begini Penjelasannya

Sementara, stok gandum yang baru saja dipanen berjumlah 55 juta ton, yang artinya keseluruhan jumlah stok gandum ada 77 juta ton.

"Presiden Zelenasky bilang 22 juta ton stok nggak bisa dijual. Kemudian ada panen baru ini, 55 juta ton. Itu artinya stoknya sudah 77 juta ton," ujar Jokowi. 

Lebih lanjut Jokowi menambahkan bahwa stok gandum di Rusia terdapat 137 juta ton.

Hal itu langsung di tanyakan Jokowi kepada Vladimir Putin. 

Baca Juga: Nathalie Holscher Resmi Gugat Cerai Sule, Bagaimana Kronologinya?

Di sisi lain, menurut Jokowi, keadaan seperti ini tentunya dapat berpotensi pada roti dan mie instan yang akan mengalami kenaikan harga.

Alasannya yaitu, karena produksi gandum di dunia berasal dari Rusia dan Ukraina, yang mana produksinya mencapai jumlah sekitar 30 sampai 40 persen.

Sementara, Indonesia masih mengimpor gandum dari dua negara tersebut.

“Kita juga impor gandum gede banget, 11 juta ton, impor gandum kita. Ini hati-hati," katanya. 

Baca Juga: Tes Kepribadian: Ilusi Optik Menarik Ini Bisa Bongkar Kelemahan Terbesar Anda dalam Hubungan Asmara

"Yang suka makan roti, yang suka makan mie bisa harganya naik. Karena ada perang di Ukraina," sambung Jokowi.***

Editor: Aghnia Nurfitriani

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler