PR TASIKMALAYA - Hari Raya Idul Fitri menjadi momen semua umat muslim di dunia untuk berkumpul dengan keluarga maupun orang terdekat, termasuk di Indonesia.
Beberapa wilayah di Indonesia berikut ini, mempunyai tradisi makan bersama saat Hari Raya Idul Fitri.
Seperti di Aceh, Riau, Bangka, Pontianak, dan Sulawesi Utara yang mempunyai tradisi unik makan bersama saat merayakan Hari Raya Idul Fitri.
Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Kemenpan RB, berikut tradisi makan bersama pada Hari Raya Idul Fitri yang ada di beberapa wilayah Indonesia.
Baca Juga: Tes Fokus: Bisa Temukan Kucing di Lukisan Ini dalam 10 Detik? Buktikan Jika Kamu Orang yang Kreatif
1. Makmeugang di Aceh
Makmeugang atau meugang adalah tradisi masak dan makan bersama di Aceh, sejak 400 tahun yang lalu.
Saat Hari Raya Idul Fitri atau Idul Adha, masyarakat akan berkumpul di masjid untuk memasak masakan khas Aceh yang diolah dari daging.
Masakan yang diolah diantaranya sup daging, rendang, kari putih nantinya akan dibagikan kepada mereka yang membutuhkan.
2. Bajamba di Riau
Bajamba adalah tradisi makan bersama di Riau, yang biasa dilakukan pada hari ketujuh setelah Hari Raya Idul Fitri.
Sebelum melakukan Bajamba, masyarakat akan melakukan puasa sunah selama enam hari sejak tanggal 2 Syawal.
Setelah melakukan puasa sunah, masyarakat berziarah ke makam para orang tua lalu melakukan Bajamba di Masjid bersama dengan keluarga, tokoh adat, hingga pejabat.
Mereka akan berkumpul bersama tanpa memandang status sosial, dan menyantap makanan yang sudah disiapkan dalam suatu wadah besar.
3. Bedulang di Bangka
Bedulang adalah tradisi makan bersama di Bangka yang dilakukan setelah salat Ied, dan dilakukan setelah silaturahim ke warga sekitar.
Warga dapat menikmati makanan khas Bangka yang disajikan dalam tudung saji seperti tumis rebung, lalapan, lempah kuning ikan kakap, ikang jebung bakar, lempah kulat pelawan, dan sambal belacan.
Baca Juga: Tes Psikologi: Lihat Domba atau Serigala? Gambar yang Pertama Kali Terlihat Ungkap Usia Mental Anda
Dalam tradisi Bedulang tidak diperbolehkan memakai sendok dan garpu, tetapi harus menggunakan tangan.
Warga diwajibkan mencuci tangan dimulai dari yang paling tua hingga muda, begitu pun saat melakukan makan bersama.
4. Saprahan di Pontianak
Saprahan atau makan besaprah adalah tradisi makan bersama suku Melayu di Pontianak saat Hari Raya Idul Fitri.
Baca Juga: Tes Fokus: Bukan Hanya Zebra! Hanya Orang Sangat Jeli yang Mampu Lihat Harimau dalam 10 Detik
Suku Melayu Pontianak melakukan tradisi ini pada hari pertama bulan Syawal, dimana mereka akan duduk lesehan secara berkelompok yang terdiri dari enam orang di atas kain saprah.
Masakan yang dihidangkan dalam Saprahan diantaranya nasi kebuli, pacri nanas, sayur dalca, semur daging, dan minuman berupa air serbat.
5. Binarundak di Sulawesi Utara
Binarundak adalah tradisi makan bersama yang berasal dari Motoboi Besar, Sulawesi Utara dan dilaksanakan tiga hari setelah Hari Raya Idul Fitri.
Baca Juga: Tes IQ: Coba Tebak Bagian Tubuh Mana yang Beda Sendiri di Gambar Ini? Pilih dalam 10 Detik!
Masyarakat akan membuat nasi Jaha yang dibuat dari campuran jahe, santan, dan beras ketan yang dimasukkan ke dalam batang bambu berlapis daun pisang.
Bambu kemudian dibakar, dan dilakukan sepanjang jalan rumah warga atau di lapangan terbuka.
Binarundak menjadi cara untuk mempererat silaturahim para warga dengan sahabat lama, atau perantau yang kembali pulang ke kampung halamannya.
Itulah tradisi makan bersama saat Hari Raya Idul Fitri, dari beberapa daerah di Indonesia.***