Hasil Sidang Isbat Tetapkan 1 Ramadhan 1443 H pada Hari Minggu, 3 April 2022

1 April 2022, 19:36 WIB
Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas mengumumkan jika 1 Ramadhan 1443 H jatuh pada hari Minggu, 3 April 2022. /Tangkap layar YouTube Kemenag RI

PR TASIKMALAYA - Acara sidang Isbat penentuan 1 Ramadhan 1443 H dilakukan oleh Kementerian Agama hari ini, 1 April 2022.

Dilakukannya sidang Isbat penentuan 1 Ramadhan 1443 H, berdasarkan fatwa MUI nomor 2 tahun 2004, tentang penetapan awal Ramadhan, Syawal dan Zulhijjah.

Ada tiga tahapan yang dilakukan dalam sidang Isbat penentuan 1 Ramadhan 1443 H, yaitu tahap awal, pelaksanaan, dan hasil akhir.

Kementerian Agama dalam sidang Isbat penentuan 1 Ramadhan 1443 H ini, melibatkan beberapa pihak.

Baca Juga: Moon Knight Episode 1 Singgung Avatar, Film atau Anime?

Diantaranya duta besar negara sahabat, perwakilan ormas Islam, perwakilan dari komisi DPR, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Sidang Isbat digelar secara tertutup, setelah pelaksanaan salat Maghrib.

Dalam hal ini Kemenag menggunakan dua metode, yaitu hisab dan rukyat.

Berdasarkan pantauan PikiranRakyat-Tasikmalaya.com, hilal belum terlihat di beberapa wilayah Indonesia hingga Maghrib.

Baca Juga: Gong Hyo Jin Umumkan Segera Menikah dengan Kevin Oh, Efek Buket Bunga Son Ye Jin?

Seperti di wilayah DKI Jakarta, hilal belum terlihat karena kondisi cuaca yang buruk.

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas membeberkan bagaimana hasil sidang Isbat yang sudah dilakukan sejak Maghrib.

"1 Ramadhan 1443 H jatuh pada hari Ahad, 3 April 2022 Masehi," tutur Yaqut.

Menag berharap, hasil sidang Isbat ini membuat seluruh umat Islam di Indonesia dapat menjalankan ibadah puasa Ramadhan secara bersama-sama.

Baca Juga: Simak! 5 Cara Mempersiapkan Puasa di Bulan Ramadhan 1443 H

Ditetapkannya 1 Ramadhan 1443 H pada tanggal 3 April 2022 Masehi, karena posisi hilal yang terlalu rendah.

Diketahui, hilal baru terlihat jika bulan memiliki ketinggian minimal 3 derajat dengan elongasi minimal 6,4 derajat.

Kemudian setelah Maghrib posisi bulan tingginya kurang dari 2 derajat, dan elongasinya sekitar 3 derajat.***

Editor: Gani Kusumanegara

Tags

Terkini

Terpopuler