PR TASIKMALAYA - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi menyebut Menteri Perdagangan (Mendag) M Lutfi selalu mangkir dalam rapat soal minyak goreng.
Dedi Mulyadi menyebut Mendag M Lutfi dua kali mangkir saat diundang resmi, pada rapat kerja gabungan membahas penyelesaian krisis minyak goreng.
“DPR sudah dua kali secara resmi mengundang Mendag untuk hadir rapat gabungan, namun selalu mangkir," ucap Dedi Mulyadi pada Rabu, 16 Maret 2022 seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari ANTARA.
Selain itu, Dedi Mulyadi juga mengusulkan pembentukan panitia khusus (pansus) untuk mengungkap kelangkaan minyak goreng di pasaran, yang terjadi di sejumlah daerah Indonesia.
Baca Juga: Bintang Morbius, Jared Leto Tanggapi Rumor Kemunculan Cameo Spider-Man Tom Holland di Filmnya
"Saya lebih setuju untuk dibentuk pansus saja, agar lebih jelas hal-hal apa sebenarnya yang membuat kelangkaan minyak goreng di Indonesia,” lanjut Dedi Mulyadi.
Menurut Dedi Mulyadi, pembentukan pansus soal minyak goreng sebagai respons kekecewaan parlemen terhadap Mendag M Lutfi.
“Diharapkan melalui pansus dapat merekomendasikan solusi tepat, yang bisa segera dilakukan pemerintah dalam mengatasi problem kelangkaan minyak goreng,” lanjutnya.
Baca Juga: Tes Psikologi: Bisakah Kamu Menemukan Ilusi Misterius? Perhatikan Bola Lampu Selama 25 Detik!
Sementara itu, Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid menyebut naiknya harga minyak goreng di Indonesia dipicu perang Ukraina dan Rusia.
"Karena konflik Rusia dan Ukraina, minyak sunflower yang diproduksi di kedua negara itu tidak bisa diekspor," ucap Arsjad Rasjid pada Rabu, 16 Maret 2022 seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari PMJ News.
Arsjad Rasjid mengungkapkan, perang Ukraina dan Rusia berdampak pada ekonomi global, meningkatnya sejumlah harga kebutuhan pokok, terutama minyak goreng di berbagai negara.
"Sehingga ada peralihan ke minyak sawit, yang membuat permintaan naik," lanjut Ketua Umum Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid.
Menurut Arsjad Rasjid, di sisi lain hal itu menguntungkan ekspor Indonesia, dengan adanya kenaikan harga komoditas tersebut.
"Karena permintaan sawit naik, harganya pun naik," ujar Arsjad Rasjid.
Baca Juga: Tes Kepribadian: Cari Perbedaan Pertama yang Ada pada Gambar Tersebut dan Simak Makna Tidak Terduga
Selain itu, dalam jangka panjang menurutnya Indonesia harus waspada dengan adanya potensi naiknya biaya energi, yang dapat menyebabkan kenaikan harga gas dan batu bara.
"Dan masalah minyak goreng ini ternyata bukan menjadi masalah di Indonesia," lanjutnya.***