R TASIKMALAYA - Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia, Jusuf Kalla menolak dengan keras keputusan pemerintah untuk pemetaan masjid.
Pasalnya, menurut Jusuf Kalla, para ustaz yang mengkritik pemerintah di masjid itu tak pantas disebut pemberontak negara.
Hal tersebut diungkap oleh Jusuf Kalla sebagai bentuk respon dari rencana pemerintah yang akan melakukan pemetaan masjid.
Jusuf Kalla juga menyebut bahwa kritik yang disampaikan dalam khutbah di masjid merupakan salah satu bentuk amar makruf nahi mungkar.
Baca Juga: Fans Ikatan Cinta Ricuh, Arya Saloka Beri Kejutan untuk Bupati Purwakarta Anne Ratna
"Kalau ada yang mengkritik itu dari ustaz-ustaz yang bicara amar makruf nahi mungkar," tutur Jusuf Kalla dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Youtube Tawaf TV pada 28 Januari 2022.
Meski begitu, Jusuf Kalla juga sangat mendukung pihak kepolisian untuk bertindak jika memang ada orang-orang yang berniat memberontak di masjid.
Mantan Wakil Presiden itu pun menegaskan bahwa tidak semua masjid identik menjadi tempat pemberontakan.
"Kalau memang ada yang bicara di masjid ingin memberontak ke negara ya silahkan tangkap," ujar Jusuf Kalla.
Baca Juga: Ashanty Gendong Baby L, Penampakan Tangan Dekat Lesti Kejora Bikin Netizen Gagal Fokus
"Tapi tidak secara umum masjid seperti itu," lanjutnya.
Justru menurut Jusuf Kalla, para teroris dan pemberontak lainnya bermula dari dialog di rumah kontrakan, bukan dari masjid.
Oleh karena itu, dirinya mengaku tidak setuju dengan rencana pemerintah untuk memetakan masjid, yang bertujuan untuk mencegah penyebaran radikalisme dan ekstremisme.
"Kalau begitu masalahnya ya periksa semua rumah kontrakan karena di situ yang bikin bom. Tidak pernah ada di baiat, di masjid macam-macam," imbuh Jusuf Kalla.
Baca Juga: Tes Kepribadian: Kata yang Dipikirkan Bisa Mengungkapkan Kepribadian Bawah Sadar, Huruf Apa?
Mendengar pernyataan Mantan Wakil Presiden RI ini, Fadli Zon pun ikut bersuara.
Melalui akun Twitter pribadinya, Fadli Zon mengaku setuju dengan apa yang disampaikan oleh Jusuf Kalla.
Menurut Fadli Zon keputusan pemerintah untuk memetakan masjid itu merupakan hal yang tidak semestinya dilakukan.
"Betul sekali Pak JK. Tak ada radikalisme atau ekstremisme di masjid sehingga harus dipetakan," cuit Fadli Zon.***