PR TASIKMALAYA - Pada Jumat pagi tadi terjadi kecelakaan maut, di mana sebuah truk menabrak belasan kendaraan di simpang Muara Rampak, Balikpapan, Kalimantan Timur.
Kejadian kecelakaan maut truk yang menabrak belasan kendaraan di Balikpapan itu, terjadi sekitar pukul 7 pagi waktu setempat.
Peristiwa kecelakaan truk di Balikpapan tersebut, diunggah oleh politisi partai Nasdem yang juga Wakil Ketua Komisi III DPR RI periode 2019-2024, Ahmad Sahroni.
Ahmad Sahroni juga mengunggah foto, yang diduga sopir truk kecelakaan maut di Balikpapan.
Dalam unggahan sebelumnya, Ahmad Sahroni mengunggah video serta menceritakan kapan dan dimana kejadian tersebut terjadi.
Pria yang juga dikenal sebagai 'crazy rich' Priuk itu, mengunggah video lainnya yang menunjukkan kondisi pasca kecelakaan maut tersebut terjadi.
Terlihat dalam unggahan videonya, orang-orang sedang mengevakuasi para korban kecelakaan tersebut.
Baca Juga: Lirik Lagu Amino Acid, Jadi Soundtrack Variety Show Analog Trip NCT 127
Pria berusia 44 tahun tersebut, lalu mengungkapkan kekesalannya di unggahan yang menunjukkan foto terduga pelaku.
"Bossnya sudah kasih tahu, bahwa itu mobil bermasalah di rem. Masih saja di bawa," tulis Ahmad Sahroni, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari akun Instagram @ahmadsahroni88.
"Tapi namanya pekerja dia mau kerjaan bisa diselesaikan, tapi tidak memahami Keselamatan. Dan akhirnya demikian," kesalnya.
Baca Juga: Link Live Streaming Hari Ketujuh IBL 2022, Diawali Bumi Borneo Pontianak vs RANS PIK Basketball
Ia pun menyesalkan peristiwa kecelakaan maut truk di Balilpapan itu harus terjadi, dan menduga sang pelaku tidak mengindahkan himbauan atasannya.
"Gara-gara tidak indahkan himbauan bossnya, menyebabkan Kecelakaaan yang mengakibatkan meninggal dunia," ungkapnya.
Unggahan Ahmad Sahroni tersebut, mendapat banyak komentar dari para pengikutnya.
Baca Juga: Jadwal dan Link Live Streaming Piala Asia Wanita 2022: Timnas Putri Indonesia Hadapi Australia
Sebagian besar warganet merasa tidak yakin, jika atasan sang pelaku sudah memberitahukan bahwa truknya mengalami rem blong.
Mereka juga kebanyakan mempertanyakan, mengapa truk yang mengalami rem blong tersebut tidak diperbaiki di bengkel?
Ada juga yang merasa, jika perusahaan tempat sang pelaku bekerja melakukan 'cuci tangan'.***