PR TASIKMALAYA – Luhut Binsar Panjaitan selaku Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi, memberikan kabar mengejutkan soal penyebaran Omicron di Indonesia.
Terkait pernyataan Luhut Binsar Pandjaitan, sebelumnya diketahui, varian Omicron telah masuk ke Indonesia dan jumlah yang terpapar terus bertambah.
Oleh karena itu, Luhut Binsar Pandjaitan meminta agar masyarakat tetap waspada dan disiplin menerapkan protokol kesehatan.
Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan, puncak penyebaran Omicron di Indonesia akan terjadi pada awal Februari 2022 mendatang.
Baca Juga: Gibran dan Kaesang Saling Komunikasi Usai Dilaporkan Ubedilah Badrun
Pernyataan tersebut disampaikan Luhut Binsar Pandjaitan berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan dari negara lain yang telah mengalami puncak penyebaran Omicron.
Pengamatan tersebut menyatakan, bahwa kisaran penyebaran puncak Omicron terjadi pada waktu 40 hari.
Bahkan penyebaran Omicron tersebut cenderung lebih cepat dibandingkan dengan penyebaran varian Delta.
Baca Juga: RM BTS Ungkap Ritual 'Unik' yang Sering Dilakukan Sebelum Naik ke Panggung
“Untuk kasus Indonesia, kita perkirakan puncak gelombang karena Omicron akan terjadi pada awal Februari,” terangnya seperti yang dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari PMJ NEWS pada, 12 Januari 2022.
Meski demikian, Luhut Binsar Pandjaitan juga menyampaikan bahwa individu yang terpapar Omicron di Indonesia, saat ini mengalami gejala ringan.
Dia juga meyakini, jika penyebaran Omicron di Indonesia tidak akan setinggi di negara lain.
Baca Juga: Prediksi Liverpool vs Arsenal 14 Januari 2022 di Carabao Cup, Kedua Tim Kehilangan Banyak Pemain
“Saya yakin, kasus tidak akan meningkat setinggi negara lain,” katanya meyakinkan.
Pasalnya, Indonesia jauh lebih siap menghadapi adanya potensi penyebaran varian Omicron.
“Indonesia saat ini jauh lebih siap dalam menghadapi potensi gelombang varian Omicron,” ujarnya.
Berdasarkan laporan per tanggal 11 Januari 2022, kasus Covid-19 saat ini bertambah sebanyak 802.
Penambahan kasus tersebut menurut Luhut sebagian besar berasal dari individu yang baru datang dari luar negeri.
“Masih disumbangkan oleh PPLN. Dari 537 kasus di Jakarta, 435 kasus berasal dari PPLN,” jelasnya.
Baca Juga: Terkait Guardians of the Galaxy Vol 3, James Gunn: Ini Jalan yang Sulit
Lebih lanjut, Luhut meminta agar masyarakat Indonesia bisa menahan diri untuk tidak melakukan perjalanan ke luar negeri dalam kurun waktu 2 sampai 3 minggu ke depan.
“Perawatan di RS akan menjadi salah satu indikator utama. Kami akan high alert ketika BOR mendekati 20-30 persen,” pungkas Luhut Binsar Pandjaitan.***