Dianggap Mengancam, Pro Kontra Muncul terkait Natuna sebagai Tempat Evakuasi WNI dari Tiongkok

2 Februari 2020, 10:05 WIB
KEMENTERIAN Luar Negeri Retno Marsudi, Kementerian Lingkungan Hidup Terwana Agus Putranto, dan Panglima TNIO melepas tim evakuasi yang akan menjembpun WNI di Hubei.* /twitter.com/@kemenkesRI//

PIKIRAN RAKYAT - Tim Evakuasi WNI ke Indonesia telah dilepas siang kemarin, pada proses pelepasan tersebut turut hadir Kementerian Luar Negeri, Kementerian Kesehatan, TNI serta crew Batik Airbuss.

Keputusan evakuasi ini diambil langsung oleh Joko Widodo sebagai respon cepat dari rilis WHO yang menetapkan virus corona sebagai darurat kesehatan global.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari situs Galamedia News, ada sekitar 245 WNI yang akan kembali ditambah 5 orang tim aju yang berada di lapangan.

Baca Juga: Kehabisan Suplai untuk Korban Virus Corona, Tiongkok Impor Pasokan Medis Sebesar Rp 570 Miliar

"Jadi total yang akan naik dari Wuhan adalah 250," ujar Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.  

Mengenai hal tersebut, pembicaraan mulai datang dari warga perihal pemilihan tempat untuk evakuasi WNI yang baru pulang dari Tiongkok.

Dalam akun Twitter @KemenkesRI, Natuna dipilih sebagai tempat observasi virus tersebut.

Pemilihan tempat ini diputuskan oleh TNI sebagai bentuk dukungan sarana dan prasarana yang ada di wilayah tersebut.

Selain itu karena, dipilihnya Natuna karena ada pertembangan di mana tempat tersebut telah memenuhi syarat untuk protokol kesehatan.

Baca Juga: Ibu Mengandung Memiliki Risiko Dua Kali Lebih Berbahaya Saat terkena Virus Corona

Postingan tersebut menuai berbagai respon kekhawatiran dari warga.

Salah satu warga mengungkapkan kekhawatirannya terkait tempat observasi dan evakuasi, melalui akun twitternya @ajen_soly.

"Untuk para petinggi negara, kami mohon tolong kaji ulang ini sangat dekat dengan pemukiman penduduk. Fasilitas kesehatan di Natuna sangat terbatas. Jika memang mereka aman tidak semestinya ditempatkan di Natuna, tempatkanlah didaerah yang lebih baik dengah fasilitas kesehatan yang memadai," tulis akun tersebut.

Tak hanya warga, Pemerintahan Indonesia  melalui Ketua DPR RI Puan Maharani mengimbau pemerintah harus mensosialisasikan perihal ini kepada masyarakat Natuna, Kepulauan Riau.

"Jangan sampai masyarakat yang mendiami wilayah sekitar Natuna tersebut menjadi khawatir pada indikasi munculnya isu-isu yang tidak benar terkait virus corona.

Baca Juga: Berawal dari Rasa peduli, Ketua RW di Cirebon Raih Prestasi Nasional untuk Kampungnya

"Saya harapkan bahwa pemerintah bisa mensosialisasikan terkait rencana tersebut, sehingga masyarakat yang memang ada di wilayah tersebut tidak khawatir akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," tutur Puan.

Begitupun dengan Wakil Bupati Natuna Ngesti Yuni Suprapti menyatakan keberatan jika Natuna dipilih sebagai tempat evakuasi.

Ngesti menegaskan Pemerintah Pusat tidak berkoordinasi dalam memutuskan kebijakan itu, padahal lokasi yang dipilih adalah kawasan perkotaan Natuna.

Karena itu, Pemerintah Kabupaten Natuna menolak akan kebijakan sepihak tersebut.

"Ada kesan, ada pemaksaan kehendak, karena kami baru tahu," ujar ngesti Sabtu 1 Februari di Tanjungpinang.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Tags

Terkini

Terpopuler