Sebut Kereta Cepat Fasilitasi Proyek yang Terbengkalai, Faisal Basri: Sektor Transportasinya Enggak Masuk...

25 Desember 2021, 11:13 WIB
Faisal Basri menyebutkan kereta cepat bukan untuk transportasi namun untuk berbisnis yang asalnya dari Jepang menjadi sebuah proyek China /youtube.com //Akbar Faizal Uncensored

PR TASIKMALAYA - Politikus bernama Faisal Basri menyoroti terkait Kereta Cepat yang tengah dibangun.

Faisal Basri menyebut bahwa Kereta Cepat yang dibangun untuk menghubungkan Jakarta Bandung hanya untuk memfasilitasi proyek yang terbengkalai.

Dijelaskan oleh Faisal Basri bahwa ada alasan di balik China yang mengambil proyek Kereta Cepat saat ini.

Bahkan penjelasan sebelumnya dari Faisal Basri sempat membuat Akbar Faizal merasa kaget dan mengelus dada soal Kereta Cepat.

Baca Juga: Ramalan Cinta Zodiak Aries, Taurus, dan Gemini Sabtu, Hari Ini 25 Desember 2021: Ada Cinta yang Baru

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari kanal YouTube Akbar Faizal Uncensored yang dibagikan pada 25 Desember 2021, Akbar Faizal merasa kaget dengan penjelasan dari Faisal Basri mengenai Kereta Cepat.

"Kita masih pada bagian fisik dari proyek ini, yang abang barusan sampaikan itu," ujarnya.

"Meskipun tidak baru, tapi saya tetap saja merasa kaget dan mengelus dada," sambungnya.

Baca Juga: Link Live Streaming Indonesia vs Singapura, Semifinal Leg 2 Piala AFF 2021

Diungkapkan oleh Akbar Faizal bahwa sebelumnya Faisal Basri telah menjelaskan terkait proyek Kereta Cepat yang ternyata disebut memfasilitasi proyek-proyek yang tak selesai.

"Kalau ternyata seperti itu, ini adalah proyek tanda petik memfasilitasi proyek-proyek yang ada di sepanjang jalur itu," jelasnya.

"Bahkan abang tadi sudah menyebut satu nama disitu, Lippo dengan proyek di meikarta nya," sambungnya.

Baca Juga: Berkunjung ke Gereja Katedral Jakarta, Puan Maharani: Saya Merasakan Hangatnya Kebersamaan Umat

Tak ingin mendapatkan informasi yang salah, Akbar Faizal pun menanyakan keabsahan dari argumen yang disebutkan oleh Faisal Basri.

"Seberapa valid argumen ini bang? Saya harus bertanya soal itu," ungkapnya.

Mendengar hal tersebut Faisal Basri pun menegaskan bahwa proyek Kereta Cepat tidak memiliki kepentingan untuk transportasi.

Baca Juga: Golden Scene Ikatan Cinta: Ada Fase Andin yang Minder karena Kehamilannya

"Karena argumen dari sektor transportasinya enggak ada, enggak masuk," ujarnya.

"Kemudian kedua, selalu pemerintah mengklaim kenapa memilih China," sambungnya.

Faisal Basri menerangkan bahwa China telah terbiasa melakukan bisnis dengan pebisnis lagi.

Baca Juga: Mardani Ali Sera ke Jokowi Soal Aturan Posisi Wamen: Maunya Apa?

Menurut Faisal Basri bahwa China tak memerlukan jaminan dari pemerintah untuk membuat sebuah proyek.

"Karena China business to business, tidak ada jaminan pemerintah sama sekali," jelasnya.

Berbeda dengan Jepang, Faisal Basri menuturkan bahwa harus adanya jaminan yang diberikan oleh pemerintah.

Baca Juga: 3 Zodiak yang Memiliki Hari Hebat pada Natal 25 Desember 2021, Virgo Menjadi Hari yang Sibuk

"Jepang tidak mau, karena apa? Memang tidak visible, oleh karena itu Jepang hanya mau membiayai yang pembiayaannya dijamin oleh pemerintah," bebernya.

Diungkapkan oleh Faisal Basri bahwa Jepang melakukan hal tersebut untuk meminimalisir kerugian.

"Kalau rugi proyek ini, ya pengembalian hutangnya tetap jalan," ujarnya.

Baca Juga: Lowongan Kerja Wings Air Desember 2021, Non Pengalaman Bisa Melamar

Saat ditanya terkait pernyataanya yang dianggap membenarkan alasan pemerintah memilih China untuk melanjutkannya, Faisal Basri pun membenarkannya.

"Betul, karena ini mungkin sudah business to business," pungkasnya.***

Editor: Tita Salsabila

Tags

Terkini

Terpopuler